GELORA.CO - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, memberi tanggapannya soal kabar dugaan beberapa pejabat menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga alias booster.
Ia menegaskan, vaksinasi booster saat ini hanya diperuntukkan bagi para tenaga medis.
"Sesuai dengan surat edaran Dirjen bahwa vaksinasi dosis ketiga hanya diberikan kepada tenaga kesehatan."
"Ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah," ucap Nadia dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia (IPI) di YouTube IPI, Rabu (25/8/2021).
Untuk itu, Nadia menyebut pihaknya akan mengevaluasi terkait sasaran vaksinasi booster ini.
"Pak Menkes sudah menggandeng auditor auditor kita."
"Kemudian dalam pelaksanaanya, melakukan evaluasi mengenai ketepatan dari sasaran vaksinasi ini."
Tentunya, vaksinasi booster ketiga hanya diberikan kepada tenaga kesehatan," ujar Nadia.
Sementara itu, isu kabar pejabat menerima vaksin dosis ketiga ini juga disorot oleh Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Demokrat, Aliyah Mustika Ilham.
Ia mengaku heran jika benar ada pejabat yang buru-buru ingin mendapat vaksin boster itu.
Hal itu disampaikan Aliyah kepada Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat bersama dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8/2021).
"Menurut temuan lapor Covid-19, diduga Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Gubuner Kalimantan Timur (Kaltim) sudah menerima vaksin booster yang jenis Moderna. "
"Hal itu terungkap dari obrolan Bapak Presiden dengan sejumlah pejabat yang terdengar dalam rekaman video kunjungan ke Kaltim Selasa 24 Agustus yang lalu," ucap Aliyah, dikutip dari YouTube DPR RI, Rabu (25/8/2021).
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Demokrat Aliyah Mustika. (dpr.go.id) |
Jika temuan dugaan ini benar adanya, menurut Aliyah, pemerintah belum tegas dalam mengawasi distribusi vaksinasi ini.
"Kami memandang pemerintah pusat belum sepenuhnya memiliki ketegasan pengawasan distribusi vaksin hingga daerah," imbuh dia.
Untuk itu, ia meminta pegawasan distribusi vaksin lebih diperkuat serta, memperbaiki mekanisme dan sasaran vaksinasi Covid-19.
Ia pun menegaskan, pemberian vaksin dosis ketiga hanya diperuntukkan bagi nakes.
"Melihat ketersediaannya, saya masih mendukung bahwa vaksinasi booster diperuntukkan untuk nakes."
"Jangan dibuat gaduh dengan pemberian vaksin booster kepada para pejabat," ucapnya dengan tegas.
"Di situasi ini, kita perlu memberi sense of crisis dan empati kepada masyarakat umum dan nakes," pungkas dia.
Diketahui sebelumnya, dugaan pejabat menerima vaksin dosis ketiga ini berawal dari pengakuan Wali Kota Samarinda Andi Harun kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Andi mengatakan hal itu di sela-sela kunjungan Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di SMPN 22 Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/8).
Awalnya sebelum memulai konferensi pers, Jokowi tampak berbincang santai dengan Gubernur Kaltim Isran Noor, Wali Kota Samarinda Andi Harun, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Menhan Prabowo Subianto.
Dalam perbincangan santai itu Jokowi menanyakan perihal vaksinasi yang telah dilakukan.
Wali Kota Andi Harun kemudian mengatakan telah menerima vaksin booster (penguat) berupa vaksin Nusantara.
"Sudah 2 kali plus booster vaksin Nusantara," kata Andi dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, dilansir Tribunnews.com.
"Oh pantes segar benar, mendahului kita ini Pak Wali Kota," timpal Presiden.
Jokowi lalu bertanya kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto apakah juga sudah mendapatkan booster vaksin Nusantara.
"Siap, sudah," jawab Marsekal Hadi. "Oh enggak ngajak-ngajak," seloroh Jokowi.
Hanya saja, merek yang dipakai para pejabat itu berbeda-beda. Panglima TNI dan Menhan Prabowo mengaku mendapatkan booster vaksin Nusantara yang dikembangkan dokter Terawan.
Sementara Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor yang suaranya terdengar dalam tayangan live tersebut mengaku mendapatkan vaksin booster merek Moderna.
"Saya sudah booster (pakai) Moderna. Saya sudah booster," ucapnya.
Ucapan Israan Noor lalu ditanggapi Menhan Prabowo dengan nada bercanda.
Prabowo bertanya apakah Jokowi sudah mendapatkan suntikan booster atau belum.
"Sudah booster semua, Pak. Presiden belum, ya?" tanya Prabowo.
Menjawab hal itu Jokowi mengaku belum mendapat vaksin suntikan ketiga.
Jokowi memilih menunggu untuk mendapatkan vaksin ketiga yang saat ini baru diberikan kepada tenaga kesehatan atau Nakes.[tribunnews]