GELORA.CO - Allah SWT memerintahkan kepada hambanya dengan berbagai macam ibadah yang ada, seperti sholat, puasa, zakat, sedekah, dan lain-lain. Dengan adanya berbagai macam ibadah tersebut terkadang kita pernah berpikir kenapa Allah SWT tidak memerintahkan hambanya dengan satu ibadah saja?
Terkait hal ini, Dr. Ashim Ibrahim al-Kayyali mengatakan bahwa kita adalah makhluk yang mudah lelah dan bosan karena mengulang-ulang amal yang sama. Karena itu, Allah mewajibkan kita untuk memvariasikan amal tersebut. Tujuannya adalah agar kita tidak terjerumus dalam kejemuan. Allah SWT berfirman:
أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ
“Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?” (QS. Al-Mulk: 14)
Allah SWT mengetahui sifat kita bahwa kita akan merasakan bosan dan jenuh jika melakukan hal yang sama terus menerus selama bertahun-tahun. Nabi Muhammad SAW bersabda:
أَخْبَرَنَا شُعَيْبُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ يَحْيَى وَهُوَ ابْنُ سَعِيدٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيْهَا وَعِنْدَهَا امْرَأَةٌ فَقَالَ مَنْ هَذِهِ قَالَتْ فُلَانَةُ لَا تَنَامُ تَذْكُرُ مِنْ صَلَاتِهَا فَقَالَ مَهْ عَلَيْكُمْ مِنْ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَوَاللَّهِ لَا يَمَلُّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ حَتَّى تَمَلُّوا وَكَانَ أَحَبَّ الدِّينِ إِلَيْهِ مَا دَامَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ
Telah mengkhabarkan kepada kami Syu’aib bin Yusuf dari Yahya yaitu Ibnu Sa’id dari Hisyam bin ‘Urwah, telah mengkhabarkan kepadaku ayahku dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menemuinya sementara di sisinya terdapat seorang wanita, kemudian beliau bertanya: “Siapakah wanita ini?” Aisyah berkata; “Fulanah, ia tidak tidur.” Aisyah menyebutkan mengenai shalatnya. Kemudian beliau bersabda: “Tahanlah, hendaknya kalian melakukan apa yang kalian mampu. Demi Allah, Allah tidak akan merasa bosan hingga kalian merasa bosan. Dan (ibadah) yang paling Allah cintai dari agama ini adalah yang dilakukan oleh pelakunya secara terus menerus.”
Sedangkan Syekh Ahmad Zarruq menyatakan bahwa ada tiga alasan mengapa ketaatan dan ibadah dibuat beragam, yaitu:
Pertama, sebagai rahmat baginya sekaligus sebagai kesempatan beristirahat dari satu ibadah kepada ibadah yang lain.
Kedua, menegakkan hujjah baginya sehingga tidak ada alasan si hamba itu meninggalkannya karena jenuh dan bosan.
Ketiga, memberikan pilihan amal kepadanya. Sehingga, sebuah ibadah jadi lebih sempurna dan ketaatan jadi mudah dijalankan. Namun, pilihan ini khusus bagi ibadah-ibadah sunnah.
Itulah alasan-alasan mengapa Allah SWT mewajibkan ibadah dalam berbagai macam bentuk dan tatacara yang beragam serta balasan yang diberikan pun berbeda-beda antara ibadah satu dengan ibadah yang lainnya.
Waallahu a’lam
[aktual]