GELORA.CO - Jenazah COVID-19 yang dikuburkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara dibagi antara blok muslim dan juga blok Kristen.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memberikan sebuah tanda batu dan di situ tertulis Blok Makam Syuhada. Blok Makam Yang Wafat Selama Pandemi COVID-19 Sejak Maret 2021.
Sedangkan, Blok Makam Yang Wafat Selama Pandemi COVID-19 Sejak Maret 2021.
"Sering kami utarakan bahwa yang baru dikuburkan itu Syahid. Insya Allah dimuliakan dan berada di tempat mulia di sisi Allah SWT," kata Anies Baswedan dalam akun Instagramnya @aniesbaswedan di Jakarta, Jumat, 13 Agustus 2021.
Anies menceritakan, dalam setiap percakapan dengan warga yang mengantarkan anggota keluarga untuk dikuburkan, selalu saya sampaikan pesan penguat. Takziyah itu sesungguhnya memang bermakna menguatkan, menghibur.
"Dari percakapan-percakapan itulah kemudian, blok pemakaman untuk warga yang meninggal karena COVID-19 diberikan nama dengan pesan kemuliaan. Bukan diasosiasikan sebagai korban covid dan bukan sekadar diberi nomor blok," katanya.
Blok pemakaman itu kemudian dinamai, kata dia, dengan nama yang memiliki arti dan arti yang memilki pesan, yaitu Blok Makam Syuhada.
"Bagi warga yang beragama Kristen dan Katolik, kami konsultasikan dengan FKUB yang mewakili unsur Kristen dan Katolik. Mereka menyampaikan nama: Santo Yosef (dari) Arimatea," katanya.
Dengan adanya pemasakan batu tulis blok itu, suatu saat keluarga mereka dapat melakukan ziarah kepada kepada sanak saudara yang telah meninggal akibat wabah COVID-19 tersebut.
"Kini blok makam itu terpampang jelas. Biarkan sanak saudara, anak-cucu yang di masa depan datang untuk berziarah akan menemui nama-nama mulia di tempat peristirahatan terakhir nenek-kakek dan leluhurnya. Barisan makam yang terjadi selama masa pandemi kali ini," katanya. [viva]