GELORA.CO - Sebanyak 15 Warga Negara Indonesia (WNI) masih berada di Afghanistan hingga saat ini. Opsi evakuasi masih terus dimatangkan oleh pemerintah Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan opsi evakuasi akan diputuskan dengan mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya termasuk dari hasil konsultasi dengan berbagai pihak terkait di Afghanistan.
“Ada 15 WNI. Indonesia memantau secara dekat perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di Afghanistan,” kata Teuku Faizasyah kepada JawaPos.com, Selasa (17/8).
Saat ini, ibu kota Kabul sudah dikuasai oleh Taliban. Presiden dan Wakil Presiden Afghanistan juga sudah meninggalkan negara itu. Sedangkan sejumlah warga negara Afghanistan beramai-ramai ingin meninggalkan negaranya dengan memadati bandara.
Sementara terkait sikap Indonesia kepada Taliban, pemerintah enggan tergesa-gesa. “Segala sesuatunya di sana masih sangat cair, tidak perlu tergesa-gesa,” tegas Faizasyah.
Dalam pernyataan Kemenlu, Indonesia berharap penyelesaian politik tetap dapat dilakukan, melalui Afghan-owned, Afghan-led. Perdamaian dan stabilitas tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat Afghanistan dan dunia internasional.
Kemenlu mengatakan Indonesia terus melakukan komunikasi dengan semua pihak di Afghanistan dan dengan perwakilan PBB dan perwakilan Asing di Afghanistan. Keselamatan WNI, termasuk staf KBRI Kabul, merupakan prioritas pemerintah Indonesia.
“Persiapan evakuasi terus dimatangkan, antara lain melalui komunikasi dengan berbagai pihak terkait di lapangan. Misi KBRI Kabul akan tetap dijalankan dengan tim esensial terbatas, sambil terus dilakukan pemantauan situasi keamanan di Afghanistan,” sebut Kemenlu RI.[jawapos]