GELORA.CO - Tokoh bangsa, Rachmawati Soekarnoputri menghembuskan nafas terakhir dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu pagi (3/7).
Bagi pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, kepergian putri Bung Karno yang akrab disapa Mbak Rachma itu cukup mengejutkan.
"Kepergian beliau terasa begitu tiba-tiba," ujar Yusril lewat akun Twitter pribadinya, Sabtu (3/7).
Diceritakan Yusril, sejak pandemi merebak awal 2020, dia tidak berkesempatan bertemu dengan Mbak Rachma sampai mendapat kabar duka pagi ini.
Yusril mengaku kagum dengan ide-ide Mbak Rachma. Menurutnya idealisme putri Proklamator, Soekarno itu tidak pernah kenal kata padam.
"Berbincang-bincang dengan Bu Rachma semasa hidupnya terasa sangat menyenangkan. Idealisme untuk menjaga persatuan dan memajukan bangsa tidak pernah padam," katanya.
"Secara politik orang lain bisa saja beda pandangan dengan beliau. Namun hampir semua mengakui ketulusannya dalam bersikap," imbuh Yusril melanjutkan.
Satu hal yang sangat dia kagumi dari Mbak Rachma adalah ketulusan merawat keberagaman untuk menjaga keutuhan bangsa.
"Semua bermuara pada satu tujuan memelihara keutuhan bangsa dan negara serta memajukannya mengejar ketertinggalan. Beliau tidak ingin bangsa kita didikte dan dikendalikan kepentingan bangsa lain," tutur Yusril.
Di matanya, Mbak Rachma adalah seorang nasionalis sejati. Sikap religiusnya juga terasa, baik dalam ucapan, sikap dan tindakan.
"Keteguhannya memegang idealisme menyebabkan beliau menempuh cara sendiri dalam berjuang. Beliau tidak mengejar posisi dan jabatan," imbuhnya.
Karena itu, Mbak Rachma kritis terhadap perkembangan dan kekuasaan politik, siapapun yang berkuasa.
"Mengedepankan idealisme dan rela berada di luar lingkaran kekuasaan adalah sesuatu yang melekat pada kepribadian beliau. Hal itu menjadi pelajaran dan keteladanan bagi kita semua," kata Yusril.
Yusril pun turut mendoakan agar Mbak Rachma diberikan jalan yang lapang dan mendapatkan pengampunan atas khilaf di masa hidupnya.
"Saya berdoa ke hadirat Allah SWT semoga menerima segala amal kebaikan Ibu Rachma dan mengampuni segala kekhilafan beliau semasa hidupnya. Saya menjadi salah seorang saksi bahwa beliau adalah seorang yang baik hati, teguh pendirian dan menghormati pendirian orang lain," pungkasnya.[rmol]