GELORA.CO - Warga Brasil dipenuhi kemurkaan terhadap pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro yang kacau dalam menangani pandemi Covid-19.
Selain penanganan pandemi yang tidak serius, saat ini pemerintahan Bolsonaro juga terjerat skandal korupsi pembelian vaksin Covid-19 senilai 324 juta dolar AS atau setara dengan Rp 4,6 triliun (Rp 14.400/dolar AS).
Di tengah proses hukum yang berlangsung terhadap Bolsonaro dan rekan-rekannya, pulluhan ribu warga Brasil turun ke jalan-jalan pada Sabtu (3/6).
Di pusat kota Rio de Janeiro, ribuan orang berkumpul mengikuti irama drum sembari meneriakkan "Mundur Bolsonaro!".
"Orang-orang hanya turun ke jalan di tengah pandemi ketika pemerintah lebih berbahaya daripada virus," begitu tulisan dalam sebuah papan karton yang dibawa seorang pria, seperti dilaporkan New York Times.
Menggambarkan kritisnya situasi pandemi Covid-19, seorang pengunjuk rasa mengenakan masker oksigen dan kalung yang terbuat dari kotak obat kosong.
Seorang dokter hewan, Amanda Machado, mengenakan kostum malaikat maut dan memegang replika kepala terpenggal berlumuran darah dengan wajah Bolsonaro terpampang.
"Ini mewakili keinginan saya," katanya, mengangkat replika kepala itu.
Machado sendiri menyalahkan Bolsonaro atas kematian rekan, teman, dan kerabatnya yang meninggal karena virus corona. Lantaran selama ini sang presiden berulang kali meremehkan risiko, menabur keraguan tentang vaksin dan mendorong pertemuan besar.
Sebelumnya, muncul sebuah petisi seteba 271 halaman berisi dorongan agar Bolsonaro segera dimakzulkan.
Petisi itu ditandatangani politisi Partai Buruh, Pusat Gerakan Populer, Front Populer Brasil, Asosiasi Ahli Hukum Brasil untuk Demokrasi, dan Koalisi Hitam. Bahkan mantan sekutu Bolsonaro, seperti Alexandre Frota dari Partai Sosialis Demokrasi Brasil dan Joice Hasselmann dari Partai Sosial Liberal ikut menandatanganinya.[rmol]