GELORA.CO - Pemerintah menunjukkan inkonsistensinya lantaran membiarkan 20 tenaga kerja asing (TKA) asal China tiba di Sulawesi Selatan di saat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.
Demikian disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/7).
"Pemerintah yang masih membolehkan TKA masuk di saat terjadi krisis kesehatan dan kolapsnya faskes kita, menggambarkan inkonsistensi kebijakan untuk menekan kasus Covid-19 yang sedang melonjak drastis," kata Herzaky.
Menurut Herzaky, sikap pemerintah yang demikian itu justru membuat rakyat sangat terluka.
Pasalnya, di satu sisi pemerintah membatasi mobilitas rakyat Indonesia, namun di sisi lain pemerintah malah membiarkan Warga Negara Asing (WNA) masuk ke Indonesia dengan santainya.
"Rakyat akan merasa terpukul. Wajar jika kemudian muncul anggapan pemerintah tidak bersikap adil," tegasnya.
Atas dasar itu, Jurubicara Partai Demokrat ini menyarankan kepada pemerintah supaya kebijakannya mendapatkan dukungan dari semua elemen maka pemerintah harus menghindari sikap yang kontroversial dan inkonsisten.
"Fokus pada kebijakan yang berorientasi pada penyelamatan nyawa manusia. Faskes kita kolaps, penderita Covid-19 bergelimpangan di rumah sakit, di ruang ICU, bahkan di tempat parkir," kata Herzaky.
"Belum lagi yang isoman dan tidak tercatat, baik karena menghindari rumah sakit maupun tidak diterima di RS karena sudah tidak ada tempat," imbuh dia. (*)