GELORA.CO - Masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Indonesia melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dinilai memicu hilangnya rasa percaya pubik pada pemerintah.
Alasannya, ramainya pembahasan masuknya TKA China itu di tengah penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Pengamat politik Universitas Nasional, Andi Yusran mengatakan, kedatangan WNA pada saat PPKM Darurat menjadi kontraproduktif.
Argumentasinya, saat PPKM darurat diberlakukan rakyat harus dirumahkan, sedangkan di sisi lain justru orang asing dibiarkan masuk ke Tanah Air.
"Kedatangan WNA itu memicu rasa tidak percaya (social distrust) kepada pemerintah sehingga publik terkadang mengabaikan protokol kesehatan dalam aksi-aksi protesnya," demikian kata Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (5/7).
Menurut Andi, longgarnya pemerintah membuka pintu masuk bagi WNA akan kontraproduktif pada upaya melawan pandemi Covid-19.
Saat ini kenaikan kasus positif Covid-19 secara harian masih terus menanjak tinggi dan nyaris menyentuh rekor 30 ribu kasus dalam sehari.
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per Senin (5/7), kasus positif hari ini bertambah hingga 29.745 orang.
PPKM Darurat resmi diberlakukan sejak 2 Juli hingga 20 Juli mendatang. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadly Harahap menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Sulawesi Selatan, disampaikan bahwa 20 orang TKA tersebut datang sebagai calon tenaga kerja asing dalam rangka uji coba kemampuan dalam bekerja pada Proyek Strategis Nasional PT Huady Nickel-Alloy Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.(RMOL)