GELORA.CO - Simulasi pasangan calon presiden-wakil presiden yang dirilis lembaga survei Voxpol Center menunjukkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpeluang menang apabila Pilpres digelar sekarang.
Survei tersebut digelar di 34 Provinsi pada 22 Juni-1 Juli 2021 dengan 1.200 responden dan dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Jika simulasi 26 nama pasangan capres/cawapres, data ini menemukan bahwa pasangan Prabowo-Anies unggul sebesar (11,9%)," kata Direktur Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago dalam konferensi persnya, Sabtu (3/7).
Sementara di posisi kedua, terdapat pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir yang mendapatkan 8,7 persen. Lalu pasangan Anies-Sandiaga Uno mendapatkan 8,3 persen.
"Ketiga pasangan capres-cawapres ini unggul dibandingkan pasangan capres/cawapres yang lainnya hingga saat survei ini dilaksanakan," kata Pangi.
Dalam simulasi 26 nama pasangan capres-cawapres itu, Pangi mengatakan Prabowo hanya akan unggul bila berpasangan dengan Anies ketimbang tokoh lainnya.
Ia mencontohkan apabila Prabowo berpasangan dengan Ganjar, pasangan ini hanya meraih 5,6 persen suara responden. Hasil makin mengecil apabila Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno. Pasangan ini hanya meraih 2,7 suara responden.
"Bila Prabowo berpasangan dengan Puan Maharani hanya mendapatkan 1,4 persen," kata Pangi.
Selain itu, Pangi mengatakan Prabowo akan memenangkan Pilpres jika pemilihan presiden digelar sekarang dengan simulasi 11 nama. Sebab, nama Prabowo berada di urutan pertama capres yang akan dipilih dengan 20,3 persen mengalahkan nama lainnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo berada di urutan kedua dengan 20 persen. Secara berturut-turut, Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan 16,8 persen. Sandiaga Uno (8,5 persen) dan Ridwan Kamil (6,2 persen).
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan sampai saat ini belum ada calon presiden yang masuk kategori capres kelas premium untuk Pilpres 2024.
Pasalnya, dari sembilan nama calon presiden terkuat yang muncul dalam survei, belum ada yang memiliki tingkat elektabilitas di atas 25 persen.
"Semua capres yang namanya mengemuka ke publik, termasuk capres veteran Prabowo Subianto, elektabilitasnya hanya di bawah 25 persen," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/6). (*)