GELORA.CO - Baru-baru ini Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf terkait penerapan PPKM Jawa-Bali menjadi sorotan publik. Luhut meminta maaf lantaran PPKM Darurat belum optimal menekan laju Covid-19
Bahkan, Budayawan Sujiwo Tejo angkat suara soal permintaan maaf tersebut. Melalui cuitan Twitter miliknya, Sujiwo Tejo salut Luhut minta maaf kepada Rakyat Indonesia.
Namun, Sujiwo Tejo anggap permintaan maaf luhut tidak total atau masih setengah-setengah. Anggapan itu, lanjut Sujiwo Tejo lantaran Luhut menggunakan diksi 'Jika' dan buka 'Karena'
“Salut, Pak Luhut ud minta maaf,” cuit Sujiwo Tejo.
“Tapi lain kali kalau minta maaf yang total, Pak. Jangan setengah-setengah pakai logika ‘Jika’. Pakai saja logika ‘Karena’. Misal ‘Saya minta maaf KARENA (bukan Jika) PPKM Darurat ini belum optimal’,” tutur Sujiwo Tejo.
Sujiwo Tejo juga menyertakan poster berisi pernyataan permintaan maaf Luhut Binsar kepada masyarakat Indonesia lantaran ia merasa penerapan PPKM Darurat belum optimal menekan angka kasus Covid-19.
“Dari lubuk hati yang paling dalam saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam PPKM Darurat ini belum optimal,” demikian narasi pernyataan Luhut dalam isi poster tersebut.[suara]