GELORA.CO - Pagi tadi, situs web resmi Sekretariat Kabinet (Setkab) RI diretas. Ternyata bukan kali ini saja situs Setkab diretas. Situs Setkab pernah diretas 'hacker China' enam tahun silam.
Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom, situs Setkab yang beralamat di www.setkab.go.id pernah diretas pada 25 Desember 2015.
Saat itu, situs Setkab yang diretas memperlihatkan gambar tengkorak dan memperdengarkan musik disko. Pada sore hari, situs menjadi tidak bisa diakses.
"Hasil analisis internal kami, peretasan diduga kuat dilakukan melalui Plugin CMS (Content Management System). Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan melakukan eksploitasi terhadap plugin CMS tersebut," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, 24 Desember 2015.
Situs Setkab bisa dipulihkan pada hari yang sama, tepatnya pukul 18.45 WIB. Usut punya usut, empat hari kemudian terungkap peretasnya berasal dari China. Entah itu hacker China betulan atau bukan, namun dia menggunakan internet protocol (IP) dari China.
"Sebagai informasi awal, sudah diketahui kira-kira siapa yang melakukan itu. Di mana dilakukan belum bisa disebutkan. Tetapi IP-nya sudah diketahui menggunakan IP China," kata Pramono saat itu.
Motif hacker ber-IP dari China itu adalah kepentingan pribadi. Tidak ada motif politik di balik peretasan situs Setkab kala itu. Setkab kemudian meningkatkan sistem keamanan.
Pramono mengatakan, pascakejadian itu, pihaknya telah meningkatkan keamanan terhadap situs. Hal ini juga dilakukan di situs-situs milik pemerintah lainnya.
"Untuk di internal instansi pemerintah, termasuk di Setkab, kita akan meningkatkan proteksi ataupun juga barier supaya tidak gampang dimasuki hacker," kata Pramono, 28 Desember 2015.
Ternyata hari ini, Sabtu (31/7/2021), situs resmi Setkab diretas lagi sekitar pukul 09.00 WIB. Tampilan situs menjadi bergambar foto Lutfi 'pembawa bendera'.
Peretas mengaku sebagai Zyy ft Lutfifake, Padang Blackhat. Setkab langsung menutup sementara situsnya pada pukul 09.45 WIB tadi. Siang pukul 14.10 WIB, situs berhasil dipulihkan.
Hacker akan dilaporkan ke polisi. "Ya, akan kami serahkan ke aparat kepolisian yang berwenang untuk diproses sesuai ketentuan hukum," kata Asisten Deputi Bidang Humas dan Protokol Setkab Said Muhidin. [detik]