GELORA.CO - Beragam denial yang dilakukan pemerintah di awal pandemi Covid-19 masuk Indonesia tidak lepas dari peran serta sejumlah influencer yang memberi dukungan.
Di mana kala itu, sebaran Covid-19 dianggap sebatas isu belaka dan berpotensi menggangu pariwisata tanah air serta perekonomian nasional.
Kini di saat Covid-19 terus mengganas, video lama dari para influencer itu pun diputar kembali oleh warganet.
Seperti video pegiat sosial Denny Siregar dan Ade Armando yang diunggah politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana.
Dalam video tersebut Denny Siregar mengurai tentang potensi pariwisata Indonesia yang terkena imbas dari “isu corona”. Katanya, jumlah wisata di Bali, Yogyakarta menurun, sementara hotel meliburkan karyawan, dan nilai tukar rupiah Indonesia menjadi lemah.
Dia pun mendukung langkah pemerintah yang kala itu menyelamatkan sektor pariwisata dengan gelontoran uang miliaran rupiah. Termasuk membayar influencer yang mempromosikan wisata Indonesia.
Sementara Ade Armando tampak memberi isyarat bahwa dirinya akan santai saja jika terkena corona. Menurutnya, saat kena corona dia akan dirawat, itupun tidak lama, dan kehidupan kembali normal.
Akademisi dari UI ini justru lebih khawatir dengan Demam Berdarah dan TBC ketimbang corona.
“Denny Siregar dan Ade Armando ini lah yang di awal virus corona mengabaikan pendapat epidemolog dan ahli kesehatan. Dengan gayanya yang sok meyakinkan mengabaikan pendapat para ahli,” kesal Cipta Panca Laksana dalam unggahannya itu.
“Loe berdua berutang ke nyawa puluhan ribu orang yang meninggal karena corona!” sambungnya.
Unggahan ini pun mendapat reaksi dari tokoh nasional DR. Rizal Ramli, yang tidak menyangka kedua pegiat sosial pendukung Jokowi tersebut pernah berbicara seperti itu.
Menurutnya, pernyataan yang disampaikan keduanya sudah keblinger.
“Inilah hoax yang merugikan masyarakat, ilusi palsu, penganjur voodoo logics,” geram Rizal Ramli kepada wartawan, Minggu (18/7)
Kini Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu tidak heran lagi melihat pemerintah yang tampak abai dengan Covid-19 di awal pandemi. Sebab para pembisik juga memberikan denial tentang potensi sebaran corona yang kini mencekam di tanah air.
“Pantas science diabaikan oleh pemerintah, kepincut sama dukun-dukun Voodoo,” tutup pria yang akrab disapa RR itu. []