GELORA.CO - Pengamat politik, Rocky Gerung mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Indonesia tidak bisa lockdown sebab semi-lockdown saja sudah membuat masyarakat menjerit.
Rocky Gerung bahkan menyindir bahwa pemikiran Jokowi itu menunjukkan otaknya yang mengalami malfungsi atau malfunction.
Pernyataan itu dikutip Terkini.id dari video yang tayang di Rocky Gerung Official pada Sabtu, 31 Juli 2021 dengan judul “Indonesia Makin Lucu. Banyak Pejabat yang menyandang ODGJ”.
Awalnya, Hersubeno Arief sebagai pewawancara menyebut bahwa Jokowi hanya sebenarnya hanya “ngeles” untuk tidak lockdown.
Rocky Gerung lalu membalas bahwa otak manusia itu memiliki batasan. Jika otak tidak dipakai, katanya, maka akan menjadi lucu.
“Otak dimaksudkan untuk menghasilkan kebijakan. Kalau (menghasilkan) kelucuan, itu artinya otaknya malfunction,” ujarnya.
Rocky Gerung menilai bahwa Presiden Jokowi tidak mengerti apa arti lockdown yang sebenarnya.
Lockdown, menurut Rocky, berarti warga dilarang keluar rumah sehingga Pemerintah harus memenuhi kebutuhan mereka.
Dengan menjalankan lockdown seperti itu, kata Rocky, maka rakyat tidak akan berteriak kesusahan seperti yang dikatakan Jokowi.
“Jadi, Pak Jokowi ini gak ngerti… Jadi, betul-betul dari awal beliau gak ngerti apa artinya karantina,” ucap Rocky.
“Jadi, dia berpikir karantina itu orang masih jalan-jalan,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berbicara mengenai keputusan PPKM darurat untuk menekan lonjakan drastis kasus COVID-19.
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa memberlakukan karantina atau lockdown seperti negara lain.
“Kemarin yang namanya PPKM darurat itu kan namanya semi-lockdown,” ujarnya pada Jumat, 30 Mei 2021, dilansir sari Detok News.
“Itu masih semi saja sudah, saya masuk ke kampung, saya masuk ke daerah, semuanya menjerit, minta untuk dibuka. Saya rasa Bapak-Ibu juga sama, mengalami yang sama,” tambahnya. [terkini]