GELORA.CO - Langkah Bupati Jember, Hendy Siswanto, patut ditiru oleh para pejabat di negeri ini. Selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, Hendy ikhlas tidak terima gaji. Seluruh gajinya akan dibagikan kepada warga Jember yang membutuhkan.
Pernyataan ini dilontarkan Bupati Hendy menjawab pertanyaan wartawan saat meninjau dapur umum PPKM Darurat Covid-19, di lapangan Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Sumbersari, Minggu (18/7).
"Bapak bertanya saya menjawab, sebenarnya saya enggak mau umumkan. Saya memang ingin ikhlas," kata Bupati Hendy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim (18/7).
Komitmen sang bupati ini ditunjukkan selama empat bulan sejak dia dilantik Maret lalu. Seluruh gaji senilai Rp 20 juta belum digunakan, dan rencananya disumbangkan untuk warga ekonomi lemah yang terdampak pandemi Covid-19.
Bahkan, Hendy juga mempertimbangkan untuk tidak mengambil seluruh gajinya selama menjabat sebagai Bupati Jember.
Mantan pejabat Kemenhub RI yang kemudian beralih menjadi pengusaha itu berencana untuk menyumbangkan seluruh gajinya untuk masyarakat Jember yang hidupnya masih berada di bawah garis kemiskinan.
"Kalau ditanya kenapa, ini sebagai bagian dari Fastabiqul Khairot (berlomba menuju kabaikan). Mari semua bersama-sama mencari kebaikan. Kawan-kawan kalau ada rezeki, teman-teman yang diberi rezeki yang lebih oleh Allah supaya membantu kawan-kawan lainnya," ajak Hendy.
Dia juga menjelaskan, gajinya selama 4 bulan pertama itu akan diwujudkan menjadi sejumlah bahan kebutuhan pokok dan makanan siap saji untuk warga yang tinggal di sekitaran Pendopo Wahyawibawagraha dan kampung masa kecilnya. Yakni Kampung Ledok yang masuk Wilayah Kecamatan Kaliwates, Jember.
Langkah ini ditempuh Bupati Hendy untuk menggugah solidaritas masyarakat.
Seiring dengan rencana perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Hendy berharap seluruh elemen masyarakat bisa saling bergotong royong membantu sesama.
"Monggo kita sama-sama membantu teman-teman yang lain," tutup Bupati Hendy.(RMOL)