GELORA.CO - Jumlah pasien virus corona baru (Covid-19) yang meninggal dunia pada Jumat ini (23/7) kembali tercatat sebagai rekor baru.
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, dalam sehari kasus meninggal bertambah sebanyak 1.566 orang.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat kasus positif bertambah sebanyak 49.071 orang. Totalnya sudah mencapai 3.082.410 orang.
Merespons data itu Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebutkan bahwa saat ini momentum bagi Presiden Joko Widodo mengambil alih komandi secara langsung.
Kata Dedi, pengambilalihan komando oleh Presiden akan membuat pola penanganan Covid-19 lebih terarah .
"Presiden sudah waktunya mengambilalih komando secara langsung, tanpa komite dan Satgas. Agar penanganan lebih terarah satu koordinat," demikian kata Dedi kepada kantor Berita Politik RMOL, Jumat (23/7).
Dedi memandang, tingginya tambahan kasus dan kematian sangat memprihatinkan, mengingat anggaran yang digelontorkan lebih dari seriu triliun.
Dalam kondisi saat ini, Dedi mengatakan pemerintah telah gagal merealisasikan anggaran sesuai prioritas penanganan.
"Memprihatinkan membaca anggaran penanganan yang luar biasa besar tetapi hasil penanganan yang belum terlihat signifikan," demikian kata Dedi.
Sejak awal Pandemi Covid-19 yang terjadi Maret 2020 silam, Jokowi belum secara langsung menjadi tokoh sentral penanganan.
Sejauh ini Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di daulat menjadi ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN). Sedangkan Satgas penanganan Covid-19 diketuai oleh Kepala BNPB.
Kebijakan terbaru Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat yang dimulai sejak 3 Juli, Luhut Binsar Pandjiatan didaulat menjadi koordinator Jawa-Bali.(rmol)