GELORA.CO - Pernyataan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh P. Daulay mendapat kritikan tajam dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Mulanya, Saleh Daulay merasa kesal dengan penanganan Covid-19 di tanah air lantaran anggota Komisi II DPR Siffy Mirin meninggal dunia karena terlambat ditangani. Keterlambatan itu terjadi lantaran yang bersangkutan kesulitan mendapatkan ruang intensive care unit (ICU).
Saleh pun meminta Budi Gunadi Sadikin untuk membuat persiapan yang lebih matang jika nantinya lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi.
"Kalau nanti terus naik tentu perlu persiapan yang cukup matang, saya tidak mau lagi misalnya mendengar ada anggota DPR yang tidak mendapat tempat di ICU seperti yang dialami oleh anggota Fraksi PAN saudaraku John Siffy Mirin, anggota DPR dari Papua," kata Saleh dalam rapat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (13/7).
Contoh yang diambil Saleh Daulay, bahwa dirinya tidak ingin ada anggota DPR yang tidak mendapat tempat di ICU tersebut yang kemudian disentil Susi Pudjiastuti.
Kepada Saleh Daulay, Susi Pudjiastuti mengurai bahwa tidak sedikit rakyat yang telah meninggal dunia karena bertarung melawan Covid-19. Untuk itu, Saleh Daulay diminta untuk berhenti berpikir bahwa wakil rakyat yang terpenting.
“Pak Ketua Fraksi PAN: Rakyat biasa, saudara, kawan, handai taulan saya ada yang meninggal, isoman dan kritis, berjuang dan bertarung cengan covid. Stop berpikir hanya wakil rakyat saja yang penting,” urainya lewat akun Twitter pribadi, Rabu (14/7).
Susi menekankan bahwa nyawa setiap manusia itu penting.
“Anda sebagai wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat selama ini ke mana? Semua orang itu penting!” tutupnya.(RMOL)