GELORA.CO - Permintaan tabung oksigen yang tinggi naik 400 persen akibat bertambahnya kasus COVID-19 di Kota membuat pejual tabung oksigen kehabisan stok. Bahkan mereka saat ini kesulitan mendapatkan ketersediaan oksigen.
"Harga melonjak segala macam, informasi yang beredar, tabung sudah tidak ada. Kita kemarin bisa jual tapi sekarang tidak bisa beli lagi. Karena keadaannya tidak ada," kata Rahman, Pemilik Oxygen Bogor di Kebon Pedes, Kota Bogor.
Rahman menjelaskan kelangkaan oksigen akibat permintaan pembelian dan pengisian tabung meningkat. Akibatnya, saat ini para penjual oksigen kesulitan untuk mendapatkan tabung dan isi oksigen. Rata-rata meningkatnya permintaan berasal dari masyarakat yang melakukan isolasi mandiri dan perawatan di rumah.
"Kalau untuk kemasan isi ulang tabung itu yang mengakibatkan stok menipis. Karena permintaan masyarakat barangnya itu sangat tinggi untuk isolasi mandiri di rumah,”katanya.
Rahman mengaku sudah mencari tabung ke para importir penyedia tabung oksigen. Namun stok di pasaran sudah mulai langka. Kalaupun ada harganya melambung tinggi.
"Karena tabung sulit untuk kita beli karena di importir tidak ada kosong. Karena tabung ini impor kan masalahnya. Importir rekanan saya itu semuanya pada kosong pak barangnya,” jelasnya.
Rahman mengaku khwatir kondisi kelangkaan gas ini akibat penimbunan. Sebab, Tak hanya tokonya, saat ini seluruh penjual kebinggungan mendapatkan oksigen akibat stok di pasaran mulai langka.
“Kalaupun ada sangat mahal dan kita jual juga binggung, takutnya kelangkaan tabung ini diakibatkan bukan karena keadaan, melainkan semata-mata karena mengambil kesempatan. Tapi memang keadaannya seperti ini. Jadi ini saya yang berjualan saja binggung. Meski hargannya mahal pun stok barangnya tidak ada. Kita mau beli untuk penambahan aset perkuatan stok, itu pun tidak ada tabungnya,” ungkap Rahman.
Rahman mengatakan kelangkaan oksigen mengakibatkan stok di rumah sakit mulai habis. Bahkan, 11 rumah sakit yang dipasok oleh tokonya sudah mulai kehabisan stok.
“Ini rumah sakit menjadi prioritas, mengisi perorangan pun kita mau tidak mau harus mengupayakan keberadaan gas oksigen ini agar tabungnya mereka terisi ulang kembali,” katanya
Sementara itu Wali Kota Bima Arya melakukan sidak ke toko pengisian oksigen yang saat ini mulai habis. Bima membenarkan stok oksigen di Kota Bogor mulai habis. Hal itu diketahui setelah dirinya melakukan rapat virtual bersama kepala rumah sakit.
“Tadi saya melakukan zoom meeting dengan pimpinan rumah sakit, terdeteksi memang ada beberapa rumah sakit yang sudah mulai habis stoknya satu dua hari ini,” kata Bima, Minggu 4 Juli 2021.
Atas kondisi ini, kata Bima, Satgas COVID-19 Kota Bogor meminta kepada pemasok dan penjual oksigen untuk tidak melakukan penimbunan.
“Saya kira kita saatnya betul-betul berkerja sama para pemilik usaha, dan semua untuk sama-sama kita betul-betul memprioritaskan kebutuhan warga yang sangat mendesak ini, tidak ada hal-hal yang bisa mengganggu kelancaran distribusi itu saja,” kata Bima.[viva]