GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan oleh Presiden Jokowi.
Menurutnya, penggunaan istilah PPKM Darurat menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia pada dasarnya pelit, karena tak ingin memakai istilah "lockdown".
"Iya ini, akhirnya semua ini berujung pada pemerintah yang pelit. Padahal sebelumnya dalam hitungan per-ekonom itu duitnya ada. Kan kita minta utang dari China, dari luar negeri atas nama Covid, berapa itu Rp600 triliun. Dan ternyata sampai sekarang dana itu 'idle' (tidak tersalurkan)".
Rocky menambahkan, dana yang dipunya pemerintah baru terpakai 9-12 persen saja.
"Jadi itu membuktikan bahwa pemerintah tak bisa dorong dana itu untuk perputaran ekonomi".
Rocky pun menyarankan pemerintah agar memakai dana tersebut untuk menyalurkan kebutuhan penduduk dari rumah ke rumah saat lockdown.
“Keadaan ini menunjukkan bahwa ada statistik yang dipermainkan. Kita berutang untuk hal yang tidak diperlukan, lalu ada sisa, lalu dipamerkan bahwa kita masih ada uang,” ungkapnya.
Rocky juga menyinggung pernyataan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta tak menyebarkan hoaks soal kondisi ekonomi, karena pemulihan sedang berlangsung.
Padahal di sisi lain katanya, Mendagri Tito Karnavian dan Menkeu Sri Mulyani secara terpisah menyatakan ada kontraksi ekonomi yang berdampak pada target pertumbuhan perekonomian Indonesia. []