GELORA.CO - Postingan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDDT) Budi Arie Setiadi, soal gerakan mahasiswa direspon Partai Demokrat.
Pasalnya, Budi Arie Setiadi mengunggah poster meme di laman facebook pribadinya yang menyebut Partai Demokrat menunggangi gerakan mahasiswa.
"Demokrat mengecam keras sikap Wamendes Budi Arie Setiadi, yang mengunggah poster hoax yang memfitnah Partai Demokrat dan adik-adik mahasiswa di laman facebook pribadinya," tegas Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Sabtu (24/7).
Menurut Juru Bicara Partai Demokrat ini, postingan Budi Arie Setiadi adalah tuduhan keji dan tidak berdasar karena tidak sesuai fakta. Atas dasar itu, Herzaky mempertanyakan keseriusan Wamendes dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Tuduhan keji dan tidak berdasar dari seorang Wakil Menteri pemerintahan Joko Widodo kepada Partai Demokrat, kembali membuat Partai Demokrat mempertanyakan kesungguhan Wamendes ini membantu Presiden menangani pandemi Covid-19," cetusnya.
Seharusnya, kata Herzaky, sebagai salah satu pejabat penting di kabinet, Budi Arie Setiadi bisa memfokuskan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk membantu memastikan penanganan Covid-19 di desa, daerah tertinggal, dan daerah transmigrasi bisa berjalan dengan lebih baik.
"Misalnya, bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah pencairan dana desa yang masih sangat rendah," sebutnya.
Dalam poster yang diunggahnya, Budi Arie Setiadi berusaha memfitnah Partai Demokrat dengan tulisan DE-MO-K-RA-T, yang dipertegas degan pernyataan "Pakai Tangan Adik-adik Mahasiswa Lagi Untuk Kepentingan Syahwat Berkuasanya".
Selain itu, ia juga memberikan tanda pagar (tagar) #BongkarBiangRusuh, dan meletakkan kata Demokrat di bawahnya dalam poster meme tersebut.
Dari situ, Herzaky menegaskan bahwa Wamendes telah berusaha memfitnah Partai Demokrat sebagai biang rusuh dengan seolah-olah memberikan gambaran "menggunakan tangan adik-adik mahasiswa untuk kepentingan syahwat berkuasa".
"Kalau pola pikir seperti ini yang mendarah daging di para pendukung pemerintah, pantas saja jika nyawa rakyat tidak menjadi prioritas, karena pemerintah bisa hilang fokus, dan terkesan sibuk mengalihkan persoalan dan mencari kambing hitam," demikian Herzaky.(RMOL)