GELORA.CO - Tenaga kesehatan COVID-19 khususnya di RSUD Banten saat ini sedang berjibaku merawat pasien yang semakin banyak. Tapi, saat ini manajemen membatasi jatah masker. Selain itu, hak insentif mereka juga belum dibayar selama 9 bulan.
"Nakes di RSUD Banten pada tumbang dengan melonjaknya pasien. Tapi hak kita belum dibayarkan," kata seorang tenaga kesehatan di RSUD Banten yang minta dirahasiakan identitasnya kepada detikcom di Serang, Kamis (1/7/2021).
Bahkan, mereka ada yang membeli masker jenis standar N95 atau KN95 karena dibatasi penggunaannya. Jenis masker ini hanya diberi 3 untuk tiga orang dan sisanya menggunakan masker bedah dengan jatah 2 buah.
"Jadi gini, kayak yellow, red zone, ICU, HCU, jadi dijatah. HCU dikasih 3, red zone dikasih 3. Satu ruangan sekali jaga misalkan dinas pagi yang jaga 8 orang, cuma dijatah 3 orang. Yang siang juga begitu sama dikasih jatah 3 orang. Sedangkan kita yang dinas ada 8-9 orang, jadi dikasih jatahnya tiga sisanya kita pakai masker bedah dikasih 2 buah," ucapnya.
Kondisi ini membuat mereka harus membeli masker standar N95 atau KN95 dengan uang sendiri. Apalagi, pasien yang semakin banyak dan rentan menularkan.
Saat ini, beberapa temannya ada yang kelelahan dan sudah ada yang terpapar. Mereka meminta perhatian dari Pemprov Banten terkait kondisi para nakes. Apalagi, insentif di rumah sakit lain sudah cair termasuk di Labkesda milik pemprov.
"Nakes pada tumbang nggak ada perhatian. RS lain cuma nunggak satu bulan, kita 9 bulan disuruh tanda tangan tapi nggak cair," ujarnya.
Mereka mempertanyakan pihak manajemen kenapa pencairan insentif nakes COVID-19 belum diberikan. Apalagi mereka mendengar bahwa RSUD Banten akan kembali full melayani hanya pasien Corona.
Di bulan lalu, beberapa tenaga kesehatan bercerita hal yang sama soal insentif yang belum diberikan. Setelah itu, manajemen menurutnya mencari siapa informan yang menyampaikan ke wartawan. Sebab itu, ia meminta inisial dan namanya disembunyikan(dtk)