GELORA.CO - Polisi memburu seorang warga bernama Ahmad Sofian yang tinggal di Jalan Dukuh II RT06/01, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ahmad Sofian yang memiliki tiga anak lelaki tersebut diduga menjadi provokator aksi unjuk rasa 'Jokowi End Game', Sabtu (24/7/2021).
Menanggapi hal tersebut, Ketua RT di lokasi tempat tinggal Ahmad Sofian, Yudi awalnya ia mengira warganya sedang difitnah.
"Polisi sih enggak sampai ke rumahnya, cuma nanya ke warga sini, si Sofian ada apa enggak," ucapnya.
Menurut Yudi, Sofian memang sosok yang kurang bersosialisasi namun bersikap baik kepada warga sekitar.
Oleh sebab itu, awalnya ia mengira Sofian sedang di fitnah oleh orang lain.
Namun, setelah aparat kepolisian datang ke lingkungannya, barulah ia percaya.
Warga sekitar menjawab, sejak Jumat (23/7/2021) malam, Ahmad Sofian sudah tidak terlihat.
Polisi tidak berani datang ke rumah karyawan di sebuah restoran siap saji di Jakarta Barat tersebut karena mertua Sofian sedang sakit.
Ditakutkan, kata Yudi jika polisi datang ke rumah Sofian dapat memperparah kondisi kesehatan mertua lelaki tiga anak tersebut.
"Kita sih enggak membela atau menutup-nutupi ya karena memang dia sudah pergi dari sini sejak kemarin malam," ujar Yudi.
Sebelumnya, Ahmad Sofian warga Jalan Dukuh II RT 06/01 No.17, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur tengah dicari aparat Kepolisian.
Sofian dituding menjadi provokator dalam aksi unjuk rasa 'Jokowi End Game' pada Sabtu (24/7/2021).
Ketua RT 06, Yudi menjelaskan, Sofian tidak terlihat sejak wajah terpapang di sosial media sebagai provokator Jokowi End Game pada Jumat (23/7/2021) malam.
"Waktu malam Jumat itu kita masih lihat dia, bahkan waktu Idul Adha kemarin dia nyumbang kambing," kata Yudi kepada Wartakotalive.com.
Tak Terllihat Gelagat Mencurigakan
Yudi selaku Ketua RT06/01, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur mengaku kaget ketika melihat warganya jadi buruan polisi di sosial media.
Ia melihat wajah Ahmad Sofian di akun Twitter pribadinya pada Jumat (23/7/2021) malam.
Pasalnya, selama tinggal di lingkungan rumahnya sejak beberapa tahun silam, Sofian tidak menunjukan gelagat mencurigakan apalagi terlibat dalam aksi polisi atau mendukung kegiatan partai politik.
"Jangankan saya, warga sekitar saja pasti jawabannya sama, enggak nyangka," tutur dia, Sabtu (24/8/2021).
Yudi melanjutkan, warga sekitar tidak ada yang tahu kegiatan Yudi sehari-hari karena berangkat kerja pagi hari dan pulang kerja sore atau malam.
"Gitu aja kok enggak ada yang aneh dan hal buruk juga enggak ada," terang Yudi.
Namun Yudi tidak tahu kalau Sofian ikut dalam kegiatan partau politik di luar lingkungannya.
Karena selama ini Sofian hanya dianggap warga biasa dan tidak ikut-ikutan dalam berpolitik.
"Warga sini sempat nanya, ini benar enggak pal RT, ini bener enggak, mereka lihat di medsos," ujarnya. [wow]