GELORA.CO - Langkah Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi Covid-19 melalui mekanisme door to door atau rumah ke rumah mendapat apresiasi dari aktivis pegiat hak asasi manusia (HAM) dari Papua, Natalius Pigai.
“Saya apresiasi BIN dalam vaksinasi nasional,” ujarnya kepada wartawan, Senin (19/7).
Namun demikian, mantan anggota Komnas HAM itu menggarisbawahi agar vaksin door to door yang digelar BIN tidak dilakukan di Papua dan Papua Barat.
Dia menyarankan agar vaksinasi di Papua dan Papua Barat diserahkan kepada pemda setempat dan lembaga sipil seperti biasa.
Alasannya, karena Pigai khawatir rakyat Papua dan Papua Barat masih trauma saat melihat aparat negara.
“Khusus untuk Provinsi Papua dan Papua Barat keterlibatan Polisi, TNI, dan BIN untuk vaksin door to door belum perlu. Rakyat Papua trauma aparat negara,” tegasnya.
BIN sedianya akan melakukan vaksinasi sistem jemput bola ini di 14 provinsi dan diikuti 20.000 masyarakat.
Adapun ke-14 provinsi sasaran pelaksanaan vaksinasi door to door adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Jawa Timur.
Kemudian ada pula Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.(RMOL)