GELORA.CO - Presiden Joko Widodo didesak untuk segera ambil sikap dengan memecat para menteri yang dianggap tidak becus dalam bekerja.
Begitu yang disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam yang menilai ada beberapa menteri yang harus segera direshuffle.
Analisa Saiful, dengan adanya pandemi virus corona baru (Covid-19), Jokowi sebagai kepala pemerintahan bisa mengetahui siapa saja sosok pembantunya yang bekerja secara serius.
"Namun juga ada menteri-menteri yang justru tidak bekerja dengan baik tapi juga bahkan menghalangi program yang dicanangkan oleh pemerintah utamanya dalam rangka penanganan Covid-19," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/7).
Jokowi sendiri menurut Saiful, sudah mengetahui siapa saja yang tidak dapat mendukung dirinya dalam bekerja menyelaikan misi pemerintahannya.
"Saya kira hal tersebut tidak terlalu sulit bagi Jokowi untuk menunjuk siapa saja menteri yang menjadi beban bagi kinerja kabinetnya," kata Saiful.
Saiful pun merinci nama-nama menteri yang layak direshuffle oleh Jokowi.
Mereka diantaranya: Luhut Binsar Pandjaitan, Muhadjir Efendi, Mahfud MD, Sri Mulyani, Erick Thohir, Bahlil Lahdalia dan Johnny Gerard Plate.
"Sebenarnya pemerintahan ini dapat dikatakan kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," terang Saiful.
Misalnya kata Saiful, Mahfud MD menonton sinetron yang seharusnya tidak dipublikasikan di saat rakyat tengah berjuang.
Lalu, Muhadjir yang justru menyatakan darurat militer saat rakyat berjibaku dengan corona, dan Luhut seperti memarahi rakyat dalam mengkomandoi PPKM Darurat.
Apalagi Sri Mulyani sebagai bendahara negara nampak mengambil jalan pintas solusi dengan menambah utang luar negeri.
"Erick Thohir yang justru menggagas jualan vaksin di tengah rakyat kesulitan melawan virus. Bahlil yang justru pelesiran di saat negara menerapkan PPKM Darurat. Dan Johnny G Plate yang tidak dapat mengkomunikasikan kepada masyarakat terkait program pemerintah utamanya PPKM Darurat," pungkas Saiful(RMOL)