GELORA.CO - Sikap arogansi dan kasar yang dilakukan aparat terhadap masyarakat dikritisi oleh sejumlah kalangan masyarakat.
Tak terkecuali dari tokoh agama yang mengecam tindakan tidak manusiawi yang dilakukan aparat penegak hukum di lapangan.
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengecam keras tindakan arogansi petugas di lapangan selama diberlakukannya PPKM Darurat ini.
"Saya mengecam dengan keras tindakan aparat dalam menegakkan ppkm yang sangat kasar dan arogan dalam menghadapi rakyat lapis bawah dan para pedagang kecil," tegas Anwar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/7).
Menurutnya, para pedagang kecil kaki lima buka tidak mengetahui virus corona baru (Covid-19) itu berbahaya namun karena mereka harus menafkahi anak dan keluarganya.
Sehingga, mereka harus keluar dari rumau untuk bekerja dan berusaha.
"Kalau para aparat tersebut setiap akhir atau awal bulan sudah jelas akan mendapat gaji. Kalau mereka? Mereka kalau tidak bekerja dan tidak berusaha atau berdagang di kaki lima tersebut maka mereka tidak akan mendapatkan apa-apa," tegasnya.
Oleh karena itu, kata Anwar, semestinya jika pemerintah melarang masyarakat untuk beaktivitas di luar rumah maka konsekuensi yang harus dilakukan pemerintah adalah memenuhi kebutuhan pokok para rakyat kecil tersebut.
"Mestinya, pemerintah mengganti dan memberi mereka uang atau bantuan sosial (BLT) agar mereka dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Sebab kalau mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan pokoknya baik bagi dirinya dan anak-anak serta keluarganya maka mereka akan stress dan akan kelaparan," katanya.
"Sehingga imunitas atau kekebalan tubuh mereka tentu akan menurun sehingga mereka akan dengan mudah terkena penyakit termasuk Covid-19," tutupnya. (rmol)