Minta Jokowi Turun, Pengamat: Kalau Tak Dimakzulkan Akan Sangat Berbahaya

Minta Jokowi Turun, Pengamat: Kalau Tak Dimakzulkan Akan Sangat Berbahaya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat Ilmu Pemerintahan, Rochendi meminta kepada Jokowi untuk turun dari dari kursi presiden. Sebab, jika tidak maka akan sangat berbahaya bagi Indonesia ke depannya.

Menurut akademisi Universitas Sutomo Serang ini, kritikan keras yang disampaikan BEM UI beberapa waktu lalu seolah membuktikan bahwa kondisi Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Bahkan, kata Rochendi, poin-poin yang mereka kumpulkan telah dimulai sejak kepemimpinan Jokowi periode pertama.

Oleh karena itu, ia beranggapan Jokowi telah gagal menunaikan tugasnya sebagai pemimpin negara lantaran banyak janjinya yang sampai saat ini belum dituntaskan.

“Sebagai presiden, banyak janji Jokowi yang belum dipenuhi dan itu semua dicatat. Orang mencatat presiden menjanjikan apa, tapi sama sekali tidak ada hasilnya,” ujar Rochendi, Kamis 1 Juli 2021 seperti dikutip dari Genpi.com.

Menurutnya, catatan janji Jokowi yang tak terpenuhi hingga sekarang itu akhirnya diakumulasi BEM UI. Lalu, semuanya mengerti dan ingat, mereka mengumumkannya ke publik melalui media sosial.

“Kalau orang kampus itu biasanya mereka masih sabar, wait and see untuk melihat akhirnya seperti apa,” tuturnya.

Mengutip Hops.id, Rochendi juga menilai pemerintah telah menghabiskan banyak anggaran namun masyarakat tak merasakan hasilnya.

Menurut Rochendi, saat ini tidak hanya BUMN yang sudah tak sanggup menanggung beban berat, tetapi juga perusahan-perusahaan swasta di Indonesia.

“Hal itu bisa terjadi pada Juli (bulan ini). Sebab, daya beli masyarakat makin turun. Otomatis pendapatannya menurun. Bagaimana perusahaan-perusahaan akan bertahan?,” jelasnya.

Selain itu, Rochendi juga menilai dalam kondisi serba susah para pengusaha tak bisa meminjam dana dari bank.

Sebab, kata Rochendi, perputaran uang di instansi tersebut telah diberikan kepada pemerintah untuk menjadi jaminan pembangunan infrastruktur.

“Juli itu nanti bisa jebol. Oleh karena itu, kalau tak dilakukan pemakzulan, kemungkinan pemerintahan Jokowi akan sangat berbahaya,” ujarnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita