Malaysia Panas, Warga Konvoi Tuntut PM Muhyiddin Yassin Mundur

Malaysia Panas, Warga Konvoi Tuntut PM Muhyiddin Yassin Mundur

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Situasi politik Malaysia panas di tengah kenaikan kasus Covid-19. Bahkan, warga dilaporkan akan melakukan konvoi untuk menuntut Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mundur dari jabatannya.

Konvoi ini merupakan bagian dari aksi #Lawan yang rencananya digelar 31 Juli. Ini diprakarsai sejumlah koalisi masyarakat seperti Sekretariat Solidariti Rakyat (SSR) dan Demokrat Kebangsaan.

"Konvoi #Lawan dengan Sekretariat Solidariti Rakyat (SRR). Ayo turun beramai-ramai pada hari ini, Sabtu jam 3.00 sore, dengan menggunakan kendaraan Anda," tulis akun @demokrat_my melalui Twitter.

Menurut media setempat Malay Mail, konvoi ini akan dilakukan secara nasional di beberapa titik di setiap negara bagian. Warga yang terlibat akan membawa bendera hitam.

Media itu juga menulis, selain permintaan Muhyiddin mundur dengan kabinet menterinya, konvoi dilakukan untuk meminta parlemen melakukan siding penuh. Mereka juga meminta moratorium pinjaman bank diberika otomatis ke seluruh peminjam.

"Alasan dibalik pertemuan yang dimaksudkan adalah sikap mereka bahwa pemerintah Perikatan Nasional tidak memiliki kredibilitas untuk memikul tanggung jawab untuk mengarahkan negara keluar dari pandemi Covid-19," tulis media itu lagi menjelaskan konvoi yang dilakukan.

" (Termasuk) menyembuhkan ekonomi dan masyarakat. kehidupan dan penghidupan."

Sementara itu, polisi Malaysia sendiri menegaskan akan mengambil tindakan tegas pada mereka yang melakukan konvoi. Otoritas kepolisian Malaysia mengingatkan aturan penguncian melalui perintah pengendalian gerakan (MCO) masih berlaku.

"Polisi menghimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh ajakan dan ajakan pihak tertentu untuk berkumpul dan konvoi pada 24 Juli di ibu kota negara," katanya.

"Polisi tidak akan segan-segan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat berdasarkan undang-undang yang ada, termasuk melakukan tindakan majemuk berdasarkan UU 342," ujarnya lagi merujuk ke UU Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Malaysia.

Sementara itu , Malaysia melaporkan sebanyak 15.573 kasus Covid-19 baru pada Jumat (23/7/2021). Ini menjadi rekor terbaru karena melampaui rekor tertinggi sebelumnya.

Selangor dan Kuala Lumpur menjadi wilayah dengan kasus terbanyak 7.672 kasus harian baru dan 2.063. Kematian Covid-19 kemarin tercatat 144 orang.

Ini menjadikan kasus Covid-19 total di negeri itu berjumlah 980.491, sejak corona mewabah di 2020. Sementara kematian secara akumulatif berjumlah 7.718. [cnbc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita