GELORA.CO - Luhut Binsar Pandjaitan serang BEM UI kritik Jokowi King of Lip Service. Menurut Luhut, kritikan itu tidak jelas.
Koordinator PPKM darurat sekaligus Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi itu melihat banyak yang kritik Jokowi, namun isi kritikannya tidak mendasar.
Luhut menilai, kritikan yang disampaikan kepada Presiden Jokowi belakangan ini tidak jelas arah dan tujuannya.
Terlebih cucunya yang paling besar saat ini juga duduk sebagai mahasiswa di sebuah kampus.
“Banyak orang saya lihat nganuin (kritik) Pak Jokowi. Padahal setelah saya lihat-lihat belakangnya, ndak jelas juga ini barang (kritiknya). Kritik Pak Jokowi bilang begini, begitu,” ujar Luhut dalam Podcast Close The Door Deddy Corbuzier, dikutip Hops.id pada Selasa (6/7/2021).
“Saya sedih karena itu anak mahasiswa, cucu saya yang paling besar itu sudah mahasiswa,” lanjutnya.
Pria yang kini berusia 73 tahun ini pun mengimbau kepada para senior yang ada di kampus agar jangan salah jalan dalam mendidik mahasiswa baru, khususnya anak-anak muda generasi mendatang.
Luhut berharap, agar generasi penerus bangsa tersebut tidak dirusak oleh kepentingan-kepentingan politik yang terlalu ambisius.
“Biarlah mereka menjadi generasi penerus yang baik, jangan karena ambisi-ambisi kita tidak tercapai, lantas kita ajak anak-anak muda jadi rusak seperti kita,” tuturnya.
Pihaknya menegaskan, dalam sebuah kritikan yang disampaikan seharusnya dibarengi dengan tata krama yang santun.
Apalagi kalau sosok yang dikritik telah berumur di atas 60 tahun.
“Sekali-kali merenung, terutama yang umur 60 tahun ke atas, ‘kalau gua diginiin marah enggak sih, sakit enggak sih’,” kata Luhut.
Mantan prajurit TNI ini juga menjelaskan bahwa dirinya juga kerap mendapat sasaran kritik pedas dari publik. Kendati begitu, ia selalu menanggapi santai selama dirinya tidak melakukan apa yang kerap dituduhkan.
Justru yang terganggu dari banyak kritikan tersebut ialah sang istri.
Oleh sebabnya, dia menyarankan agar Luhut segera pensiun jika sudah selesai menjabat sebagai menteri.
Luhut menilai, sebenarnya masih banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk mengabdi kepada negara dan tak harus menjadi pejabat apalagi presiden.
Nantinya di 2024 mendatang, dia pun mengungkapkan bakal melepas jabatannya dan tidak lagi jadi pejabat publik.
“Istri saya yang bilang, ‘Pah kamu kalau udah selesai jangan lagi jadi menteri-menteri ya, capek’,” ucapnya menirukan pesan sang istri.
“Saya bilang, yes 2024, kita selesai enggak mau lagi,” imbuhnya.[sc]