LEON, Ketua BEM UI terus diserang pendukung Jokowi Garis Ngehe. Leon dipersoalkan karena banyak berpose dengan tokoh-tokoh antipemerintah. Disebutkan independensi, idealisme, tetek-bengek Leon sebagai persoalan yang patut digugat.
Leon ditengarai dan dicap sebagai kaki tangan KAMI, Anti-NKRI, agen Ikhwanul Muslimin bahkan disebut kader PKS.
Memang, beberapa foto yang diunggah memperlihatkan Leon berpose dengan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ada saat bersama Veronica Koman (Pengacara OPM).
Menurut saya itu tuduhan picik dan keterlaluan. Pendukung Jokowi Garis Ngehe seolah-olah harus mengatur hidup dan dengan siapa Leon harus berteman.
Emang masalah buat kalian, seorang Leon dekat dengan kelompok oposisi? Di mana salahnya aktivis mahasiswa punya kedekatan politik dengan tokoh-tokoh oposisi?
Pendukung Jokowi beralasan jika Leon tidak murni menyuarakan aspirasi, pendapat, kritik, dan makiannya.
Leon dan BEM UI bukan lagi sebuah gerakan moral, tapi merupakan gerakan politik kepentingan. Gerakan dari sebuah kepentingan kelompok oposisi. Sementara, jika kelompok BEM diorganisir pihak istana itu dianggap sebuah keberhasilan.
Lucu memang perilaku kekuasaan yang ditampilkan pendukung Jokowi Garis Ngehe. Mereka tidak menganggap itu bagian kooptasi dan upaya hegemoni.
Saya salut dengan generasi baru ini. Mereka tidak lagi mau sekadar menjadi gerakan moral sebagaimana aktivis-aktivis masa lalu. Historik-empirik gerakan moral adalah 'kuda troya' para perampok, pencoleng, dan para bandit.
Gerakan moral angkatan 98 sudah membuktikan hal itu.
Leon. Pilihan dan tindakanmu sudah benar. Berteman dengan siapa pun sebagai sebuah keharusan. Ketetapan hatimu mengubah gerakan moral menjadi gerakan politik juga sudah benar.
Pesan dari seorang angkatan tua. Jika kelak engkau jadi penguasa, jadilah Solidarity Maker. Bukan seorang pembenci. Apalagi engkau harus membela mati-matian kekuasaan korup.
Yang paling penting, ingatlah bahwa negerimu ini negeri yang dibangun dari darah dan air mata. Negeri yang bhinneka.
Selamat berjuang.
Yakinlah, banyak di belakang barisan kalian pendukung Jokowi Garis Sadar (setidaknya mantan pendukung Jokowi) mendoakan kalian.
Doa kami di nadimu. Doa keselamatan dan doa berperang melawan kezaliman.
Firman Tendry
Aktivis 98, mantan tim sukses Presiden Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019