GELORA.CO - Banyaknya tuduhan terhadap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Leon Alvinda Putra mendapat tanggapan dari pakar media sosial, Ismail Fahmi.
Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia ini meretwit cuitan dosen Universitas Monash Australia yang juga kiai NU, Nadirsyah Hosen.
Dalam cuitannya, Nadirsyah Hosen terheran-heran dengan banyaknya tuduhan buzzer kepada Leon BEM UI.
“Lha kemarin katanya Leon BEM UI itu HMI yang dikuasai PKS. Ada lagi yang bilang dia terhubung dengan Partai Demokrat karena ketemu Bu Ani di Istana. Terus katanya dia pendukung FPI. Sekarang Bang El bilang dia PKB. Yang bener yang mana sih? Pusing pala barbie neeh,” kata Nadirsyah Hosen melalui akun Twitter @na_dirs.
Ismail Fahmi menanggapi cuitan Nadirsyah Hosen melalui akun Twitter pribadinya, @ismailfahmi pada Kamis (1/7).
Ismail Fahmi berkelakar bahwa Leon BEM UI adalah anggota intelijen Penguasa Agung Sejagat.
“Fix, Leon anggota intelijen Penguasa Agung Sejagat yang bisa masuk ke istana mempengaruhi sebuah negara sejak usia 13 tahun,” canda Ismail Fahmi.
Diketahui, Leon BEM UI pernah bertemu dengan Ibu Ani Yudhoyono di Istana Negara pada Juni 2013. Saat itu, Leon baru berusia 13 tahun.
Gara-gara pertemuan itu, Leon BEM UI dijuluki ‘Asuhan Ciekas’. Bahkan ada yang menyebut Leon merupakan kader Partai Demokrat.
Leon menjelaskan dia diundang ke Istana Negara saat masih kelas 2 SMP.
Leon memang mendapat kesempatan ke Istana karena menang lomba karya tulis tingkat nasional.
“Tahun 2013, saya masih kelas 2 SMP di SMPN 1 Grogol Sukoharjo. Alhamdulillah menang juara 3 di bidang karya tulis dalam lomba penyuluhan sanitasi yang diadakan Satker PPLP Jawa Tengah,” ujar Leon.
Saat itu, Leon mengikuti jambore sanitasi nasional di Jakarta yang juga dikukuhkan oleh Ani Yudhoyono di Istana.
“Saya pun mengikuti jambore sanitasi nasional di Jakarta dan dikukuhkan oleh ibu Ani di Istana Negara,” kata Leon.
Leon Klarifikasi Pro FPI
Leon BEM UI juga mengklarifikasi tuduhan para buzzer yang menyebutnya pro terhadap FPI.
Tuduhan itu muncul setelah BEM UI mengkritik kebijakan pemerintah membubarkan ormas FPI tanpa melalui pengadilan.
Menurut Leon, sikap BEM UI terkait pembubaran FPI dikeluarkan pada tanggal 3 Januari 2021 yaitu pada ujung kepengurusan BEM UI 2020.
Saat itu, Leon sudah terpilih sebagai ketua BEM UI 2021, tetapi dia belum dilantik.
Leon mengaku sudah non aktif dari BEM UI 2020 mulai tanggal 2 Desember 2020 karena mengikuti proses Pemilu Ketua BEM UI 2021 dan tidak terlibat dalam perumusan sikap pembubaran FPI itu.
Leon BEM UI menjadi perbicangan ramai setelah BEM UI membuat meme Jokowi dan menjulukinya sebagai The King of Lip Service alias raja pembual. BEM UI meminta Jokowi stop membual karena rakyat sudah mual.[psid]