GELORA.CO - Beredar foto Menteri Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan, M. Lutfi saat melawat ke AS tanpa masker masih menjadi sorotan berbagai kalangan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melihat mengacu pada tupoksi memang memungkinkan kedua menteri ini menjalankan tugas presiden Joko Widodo melawat ke AS.
Meski demikian, saat Indonesia sedang gencar menahan laju publik untuk menekan penyebaran virus corona baru (Covid-19).
Dedi memandang, apa yang dilakukan dua pembantunya itu seperti menampar muka presiden. Mengingat agenda menjalankan kerjanya itu bisa dilakukan secara daring.
"Lawatan ini menampar Jokowi sendiri, dimana seharusnya pejabat publik memberi tauladan, terlebih agenda dua menteri tersebut bisa saja dilakukan secara daring," demikian kata
Saat ini, kata Dedi Jokowi tidak hanya sedang menghadapi pembangkangan sebagian masyarakat yang tetap bekerja di tengah pandemi Covid-19, tetapi dua pembantunya secara etis tidak menaruh hormat.
"Presiden tidak saja menghadapi pembangkangan sebagian masyarakat yang terpaksa twtap bekerja, tetapi juga tidak dihormati secara etis oleh menterinya sendiri. Kepekaan keduanya layak dipertanyakan," demikian kata Dedi.
Beredar foto dua pembantu Presiden Joko Widodo, yaitu Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan, M. Lutfi tanpa menggunakan masker saat kunjungan ke New York, Amerika Serikat, Rabu (14/7).
Dalam foto juga video pendek yang viral di kalangan terbatas, Bahlil dan Lutfi tampak ditemani oleh Ketua Umum BPP HIPMI, Mardani H. Maming, dan mantan anggota DPR Demokrat, Michael Wattimena.
Mereka berempat tampak sumringah sambil berjalan tanpa menggunakan masker.(RMOL)