GELORA.CO - Prihatin melihat kondisi anak-anak di lingkungan sekitar bermain tanpa arah selama pandemi Covid-19, seorang personel Polda Sumut bernama Bripka Irfansyah mendirikan pesantren.
Pesantren yang diberi nama Darul Tahfidz Asy Syairun ini berada di rumahnya, di Jalan Perjuangan, Gang Cempaka, Dusun XIX, Desa Kelambir V, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Saat ditemui SuaraSumut.id, pada Kamis (1/7/2021), Bripka Irfansyah dengan senyum ramah menyambut kedatangan awak media.
"Saya mendirikan pesantren pada 9 Ramadhan (tahun 2021). Awal mula saya melihat langsung bersama istri di sekeliling masyarakat saya tinggal, pada bulan Ramadhan itu kita tahu bersama pada masa pandemi Covid-19, banyak siswa dirumahkan dan sekolah secara daring," katanya.
Namun, kata Irfansyah, anak yang belajar di rumah justru banyak yang bermain tanpa arah. Kondisi ini membuat Irfan khawatir.
"Tapi yang saya lihat secara ril di lapangan itu malah banyak anak-anak bermain tak tentu arah, saat Ramadan siang sudah berbuka puasa," katanya.
Akhirnya ia memiliki rencana untuk membuat wadah agar anak-anak di sekelilingnya ini bisa belajar. Impiannya ini terwujud dengan mendirikan pesantren secara gratis.
"Bisa diarahkan, tentunya dapat membantu mereka mengeksplor pendidikan pada masa Ramadhan. Alhamdulillah berhasil, hingga saat ini, pesantren yang saya buat ini berdiri dengan baik," ungkapnya.
Ia menerangkan, saat ini pesantren yang didirikannya terdapat 28 santri yang menimba ilmu agama, dari pagi hingga malam hari.
Untuk sehari-harinya, Pesantren Asy Syairun ini dibantu Bapqah Sika dengan mengirimkan beberapa guru secara gratis untuk membantu para santri.
"Pesantren ini saya buat nama almarhum bapak saya H Sayrun, beliau pahlawan saya, selalu membimbing saya ke jalan yang benar, dapat amal jariyah," ucapnya.
Dapat Dukungan Komandan
Ia mengatakan, perbuatan baiknya di tengah masyarakat ini mendapat dukungan penuh dari komandannya.
"Saya berdinas di bidang hukum Polda Sumut, saya anak buahnya Kombes Pol Andri Setiawan. Alhamdulillah beliau sangat support atas kegiatan yang saya lakukan ini," katanya.
Dia mengaku tidak secara penuh mendidik para santri karena masih memiliki tugas kedinasan sebagai anggota Polri.
"Setelah melaksanakan dinas saya pulang sore dan mengisi waktu kosong mengajari anak santri sebatas kemampuan di bidang multimedia teknologi informasi komputer, biar anak-anak kita tahu perkembangan teknologi," katanya.
"Ini juga sesuai dengan instruksi Bapak Kapolri, melalui program presisi kita tanamkan kepada anak generasi penerus bangsa dimana nanti mereka bisa bermanfaat untuk masyarakat lainnya di kemudian hari," imbuhnya.
Irfansyah berharap, para santri yang tamat dari pesantren Asy Sayrun, memiliki akhlak yang baik.
"Pengetahuan berguna namun budi luhur lebih utama. Anak anak ini bisa bermanfaat bagi orang lain, apabila nanti bekerja di instansi lembaga terkait, mereka tetap setia melayani melindungi masyarakat," ucapnya.
"Misalnya mereka memilih jadi pengusaha tetap menjadi orang yang berpegang terhadap syariat Islam, menjadi pengusaha yang Soleh dan Soleha," tukasnya.[sc]