GELORA.CO - Pelaku pembacokan Ketua MUI Labuhanbatu Utara (Labura), Ustaz Aminnur Rasyid Aruan ditangkap polisi. Pelaku yang diketahui bernama Suprianto alias Anto Dogol (35) merupakan karyawan korban yang bekerja di kebun sawit.
Teguran korban kepada pelaku disinyalir jadi penyebab aksi pembacokan maut itu terjadi.
“Korban menyampaikan kepada pelaku agar jangan lagi mencuri sawit di kebun miliknya. (Sehari-hari) pelaku ini memang merupakan pegawai dari korban, di kebun tersebut,” kata Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan, kepada wartawan, Selasa (27/7/2021) malam.
Menurut Deni teguran tersebut membuat pelaku merasa sakit hati. Dimana rasa sakit hati tersebut kemudian menumbuhkan niat pelaku untuk menyerang korban.
“Dan memang pelaku sudah menyiapkan alat, berupa klewang, yang dibawa pelaku dari rumah dia untuk menganiaya korban,” sebut Deni.
Deni mengatakan korban merasa sudah berulang kali kehilangan buah sawit dari kebunnya tersebut. Karena itu korban kemudian menegur pelaku yang dicurigainya mencuri buah sawit tersebut.
“Dari informasi awal yang kita terima, ya betul korban merasa sudah berulang kali kehilangan buah sawit. Namun ini nanti masih kita dalami,” ujarnya.
Sosok Guru yang Baik
Sementara itu, selain sebagai Ketua MUI Labura, Ustaz Aminnur Rasyid Aruan merupakan seorang tenaga pendidik. Sehari-hari dia merupakan guru di sekolah Aliyah (setingkat SMA) yang ada di Labura.
Selain itu Aminnur Rasyid juga merupakan ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Labura, serta salah satu pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Labura.
Menurut kesaksian seorang mantan muridnya, Hariansyah, Ustaz Aminnur Rasyid merupakan sosok yang baik. Ustad Aminnur Rasyid disebutnya orang yang sangat beretika yang jauh dari sikap sombong dan arogan.
Karena itu, Hariansyah tak yakin jika sakit hati pelaku berasal dari teguran yang dilontarkan korban. Namun dia tetap menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke pihak kepolisian.
“Saya ini dulu bekas muridnya. Kenal Ustaz itu sudah sejak lama. Dia bukan tipe orang yang kasar. Sama murid juga tidak kasar. Jadi kemungkinan besar, pelaku sakit hati bukan karena kata-kata kasar,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon.
Hariansyah menambahkan Ustaz Aminnur Rasyid merupakan sosok supel dalam pergaulan yang bisa diterima di berbagai kalangan. Meski memiliki kedudukan yang tinggi, korban tetap rendah hati.
“Lihatlah sendiri, coba bayangkan, dia yang saat ini merupakan ketua berbagai organisasi besar, tapi masih mau mengarit rumput untuk makanan ternaknya. Itu kan contoh luar biasa untuk sekarang ini,” urai Hariansyah.[sentralberita]