GELORA.CO - Serangan terhadap konsolidasi gerakan mahasiswa terus dilancarkan usai Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengunggah poster berjudul “Jokowi: The King of Lip Service”.
Mulai dari serangan peretasan akun media sosial pengurus BEM UI, hingga menyebar rekam jejak masa lalu para pengurus.
Kini, kata Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra, serangan menyasar pada konsolidasi gerakan mahasiswa. Bahkan serangan kali ini diduga bertujuan untuk mengadu domba dengan menggunakan nama lembaga palsu.
“Tidak cukup dengan peretasan atau fitnah di sosial media, kini upaya delegitimasi gerakan juga dilakukan dengan membentrokan elemen mahasiswa dengan mencatut nama lembaga secara palsu,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Kamsi (1/7).
Dalam unggahan ini, Leon turut mengunggah sebuah pernyataan sikap dari Badan Eksekutif Mahasiswa STIE Indonesia Banking School (IBS).
Isinya penegasan bahwa IBS tidak tergabung dalam Aliansi BEM Se-Jabodetabek yang pada 30 Juni lalu memberikan pernyataan sikap. Dijelaskan bahwa oknum yang mewakili IBS bukan bagian dari BEM IBS dan juga bukan bagian dari mahasiswa IBS.
Adapun dalam jumpa pers itu, Aliansi BEM Se-Jabodetabek menyatakan bahwa aksi BEM UI terlalu politis.(RMOL)