GELORA.CO - Sebelum tutup usia, dalang kondang Ki Manteb Sudharsono sempat menyampaikan kerinduannya untuk bisa pentas mendalang secara langsung seperti sebelum masa pandemi Corona.
Selama ini, Ki Manteb Sudharsono memang masih aktif mendalang secara virtual.
"Seminggu yang lalu saya bertemu beliau di rumah Ki Anom Suroto dan kami berbincang bertiga cukup lama. Pokoknya dia sangat rindu dengan wayangan biasa," ujar Ketua Paguyuban Dhalang Surakarta (Padhasuka) KGPH Benowo saat dihubungi detikcom, Jumat (2/7/2021).
Sebesar apapun, Benowo melanjutkan, uang yang didapat usai mendalang secara virtual tidaklah sama seperti mendalang secara langsung di hadapan penonton.
"Pasti ada sesuatu hal yang seperti mengganjal, tidak puas. Tapi tidak mungkin karena ini sudah aturan. Sudah 1,5 tahun tidak ada pentas wayang saya hitung tanggalnya," tuturnya.
Benowo mengatakan, sejak tidak diperbolehkan wayangan secara langsung. Ki Manteb masih tetap berkarya dengan wayang secara virtual. Pentas terakhir dilakukan Ki Manteb pada Selasa (29/6) lalu di rumahnya di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah.
"Saya malam itu juga hadir, kalau saya sudah puluhan kali ikut wayangan beliau secara virtual," ungkapnya.
Pada pentas terakhir Ki Manteb itu, Benowo mengaku tak melihat ada yang berbeda dari sosok dalang kondang itu. Kabar kesehatan Ki Manteb pun diketahui dari salah seorang kerabatnya.
"Tapi sebenarnya beliau memang sedang tidak sehat, saya tahu dari kerabatnya. Beliau memang tidak punya penyakit bawaan, tapi namanya orang tua kondisinya pasti ada keterbatasan ," ucapnya.
Benowo pun mengaku tidak menyangka dengan kabar meninggalnya penasihat di Padhasuka itu. Bahkan berita tentang kematian Ki Manteb Sudharsono pertama kali dia ketahui dari grup WA Padhasuka.
"Pas tidak bisa tidur saya menyanding HP, di grup Padhasuka kok ada foto kok seperti (fotonya) Mas Manteb, setelah itu ada keterangan di bawahnya. Kepala saya langsung pusing, saya tidak bisa berpikir sama sekali," urainya.
Bersama selama lebih dari 14 tahun di organisasi pewayangan, Benowo merasa sangat kehilangan sosok yang selama ini menjadi panutannya. Banyak suka dan duka sudah mereka alami bersama.
"Beliau adalah sosok yang susah tergantikan, pandai, sangat paham seluk beluk pedalangan, hafal lakon, sanggit, gito gendhing, itu tidak semua dalang bisa," pungkasnya.(RMOL)