GELORA.CO - Asesmen Nasional (AN) yang merupakan pengganti Ujian Nasional (UN) tidak akan ada sistem lulus ataupun tidak lulus. Sebab, AN akan memotret kondisi keseluruhan, bukan individu.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo mengatakan, tidak perlu cemas dalam melaksanakan AN.
“Sama sekali tidak ada lulus dan tidak lulus, tidak ada nilai individu. Harusnya rileks melakukan AN ini apa adanya saja,” jelasnya dalam Persiapan Pelaksanaan AN 2021 secara daring, Selasa (27/7).
Ia menjelaskan, AN merupakan cerminan kualitas di suatu sekolah atau wilayah. Jadi, apabila AN di suatu sekolah hasilnya rendah, mereka tentunya harus berbenah diri untuk meningkatkan kualitasnya.
“Ini bisa jadi cermin yang baik, kalau bercermin ini bisa jadi cermin jujur, supaya tau mana yang harus dipoles (kekurangan yang diperbaiki). Kaca buram kalau peserta tidak apa adanya, ingin mempermak menjadi lebih bagus atau sebaliknya. Itu tidak baik,” ujar dia.
Selain itu, untuk mengikuti AN, sekolah atau siswa tidak perlu melakukan pembayaran. Pelaksanaan AN ini akan menggunakan anggaran pemerintah pusat serta pemerintah daerah (pemda).
“Bayar atau tidak (AN), itu tidak bayar, itu dibiayai pusat dan pemda, kita berkolaborasi patungan untuk dananya. Kalau dana UN apakan beralih ke AN, itu saya harus konsultasi dulu dan saya belum tau itu berapa refocusing anggarannya,” tutupnya.(jawapos)