GELORA.CO - Keyakinan Presiden Joko Widodo bahwa herd immunity atau kekebalan komunal di Jakarta dan Bali akan segera terbentuk dipertanyakan.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menanyakan dasar referensi yang digunakan Presiden Joko Widodo tersebut. Dia khawatir, pernyataan presiden bukan didasari oleh pendapat ahli.
“Ini siapa yang memberi masukan. Pendapat ahli atau klenik,” tanyanya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (18/7).
Dalam Rapat Terbatas Evaluasi PPKM Darurat, Jumay (16/7), Presiden Jokowi meminta jajarannya agar program vaksinasi Covid-19 dikebut di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Ini lantaran tingkat vaksinasi ketiga wilayah tersebut masih rendah.
Catatan Jokowi menyebutkan bahwa Jawa Barat baru 12 persen, Jawa Tengah 14 persen, Banten 14 persen.
“Sehingga (bila dikebut), Jawa segera masuk ke herd immunity. Kita harapkan di Agustus akhir atau pertengahan September," katanya.
Di satu sisi, Jokowi mengatakan provinsi dengan tingkat vaksinasi tertinggi masih ada di Bali dengan capaian 81 persen. Di bawahnya, ada DKI Jakarta yang telah mencapai 72 persen. Dengan catatan itu, Jokowi optimistis pada Agustus kekebalan kelompok alias herd immunity bisa tercipta. [rmol]