GELORA.CO - Politisi senior PPP, Bachtiar Chamsyah mengaku heran saat dipilih sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) Buloggate dan Bruneigate tahun 2001 yang disebut-sebut menjadi salah satu penyebab lengsernya Gus Dur.
Penunjukan dirinya menjadi ketua pansus menimbulkan pertanyaan. Saat itu, fraksi terbesar di DPR RI bukan PPP, melainkan PDI Perjuangan.
"Di dalam konvensi, ketua pansus itu adalah fraksi terbesar. Saya tidak tahu karena saya bukan pimpinan, tetapi waktu itu semuanya meminta ketua pansus itu adalah saya," ujar Bachtiar dalam diskusi bertema '20 Tahun Pemakzulan Gus Dur: Siapa Sang Dalang?' di channel YouTube Refly Harun, pada Kamis malam (22/7).
Bachtiar mengatakan, anggota pansus itu terdiri sekitar 44 orang lintas fraksi. Saat terbentuk, pansus mengumpulkan beragam informasi, keterangan saksi-saksi, dan jika dibutuhkan bisa melakukan pemanggilan.
"Ya saya melakukan itu dengan baik," kata dia.
Pansus lantas berjalan dan mulai memanggil saksi-saksi untuk menindaklanjuti kasus dugaan penyelewengan dana Yayasan Bina Sejahtera Karyawan Badan Urusan Logistik sebesar Rp 35 miliar.
"Banyak sekali saksi yang kita panggil termasuk Jusuf Kalla, Soewondo, ya saya enggak ingat lagi. Dari hasil penyelidikan itu diserahkan kepada sidang DPR. Terserah sidang DPR lah mau diapakan hasil pansus itu," sambung Bachtiar.
Bachtiar mengklaim hasil investigasi pansus Buloggate dan Bruneigate tidak begitu berbahaya bagi pemerintahan Gus Dur kala itu. Justru ia heran pemerintah kala itu seperti defensif terhadap pansus.
"Bahayanya dimana? Patut diduga, proses, peran dan pencarian penggunaan dana Yayasan Bina Sejahtera kan bahasanya standar? Kemudian tentang Bulog Gate adanya inkonsisten pernyataan seorang Presiden Abdurrahman Wahid dan dengan keterangan sebenarnya kepada masyarakat," imbuhnya.
Namun belakangan, ia mengaku terkejut ada dekrit presiden untuk membubarkan DPR. Setelah mendengar ada rencana dekrit, maka para anggota pansus dan DPR dikumpulkan malam-malam.
"Malam-malam bersepakatlah mengadakan sidang istimewa untuk memberhentikan Gus Dur. Itulah suasana yang saya ingat. Saya tidak bisa menjelaskan secara detail," tandasnya.
Selain Bachtiar, tampil sebagai pembicara antara lain, mantan Menko Ekuin era Gus Dur, Rizal Ramli; mantan Jurubicara Gus Dur, Adhie M Massardi; jurnalis senior, Teguh Santosa; politisi senior PBB MS Kaban. (RMOL)