GELORA.CO - Klaim Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut sebaran Covid-19 terkendali dinilai lucu.
Lucu lantaran klaim tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan dan bertolak belakang dengan apa yang disampaikan pejabat negara lain.
Begitu kata Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule saat berbincang dengan redaksi, sesaat lalu, Rabu (14/7).
“Banyak fakta menunjukan bahwa sesungguhnya penanganan Covid-19 yang dikomandani Luhut bukannya terkendali, melainkan terkendala,” tuturnya.
Iwan Sumule mengurai, fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebaran harian Covid-19 justru terus melonjak selama PPKM Darurat diberlakukan.
Ketersediaan bed rumah sakit dan obat-obatan juga kian menipis, bahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti bahwa DKI Jakarta dan Yogyakarta menjadi daerah paling rawan jika kasus terus melonjak
“Padahal, anggaran penanganan Covid-19 begitu besar, capai Rp 1.000 triliun lebih,” tuturnya.
Iwan Sumule meminta pemerintah, khususnya Luhut Binsar Pandjaitan untuk berhenti mengeluarkan klaim-klaim yang bertentangan dengan fakta yang ada di lapangan. Jika memang tidak bisa, maka sudah selayaknya mengeluarkan pengakuan agar bisa digantikan oleh orang yang kompeten.
“Sebab ini urusan nyawa rakyat. Kalau begini terus rakyat yang menyimpan amarah bisa meluapkannya ke jalan,” tuturnya.
Indikasi lain bahwa sebaran Covid-19 terkendali hanya sebuah klaim adalah pernyataan Wakil Presiden Maruf Amin yang secara terang-terangan menyebut pemerintah sedang kewalahan menangani pandemi.
“Lucu kan, Luhut bilang sangat terkendali, Wapres bilang pontang-panting,” tutupnya. (RMOL)