GELORA.CO - Kekurangan stok oksigen di sejumlah rumah sakit menyebabkan angka kematian pasien Covid-19 semakin tinggi.
Orang tua dokter pun tak kebagian oksigen. Akibatnya, ibunda dokter yang sedang dirawat di ICU pun meninggal dunia.
Hal itu diceritakan oleh salah satu dokter di akun Twitter miliknya, @jantungpiisang, dikutip Pojoksatu.id, Sabtu (17/7).
Ia membagikan video saat mengantar ibunya ke peristirahatan terakhir. Ibunya meninggal karena terinfeksi Covid-19.
“Antar jenazah ibu ke makam. Begitu cepat ibu pergi tanpa ada pesan apapun dan aku tidak bisa mendampingi karna ibu masuk isolasi ICU,” tulisnya.
Saturasi oksigen ibunya sangat rendah. Namun, oksigen di rumah sakit tempatnya dirawat habis.
“Saturasi turun di bawah 30 karna oksigen rumah sakit habis dan tidak tau kapan oksigen datang,” bebernya.
Selain ibunya, ada 94 pasien lain yang mengalami hal serupa.
“Hari itu ada 95 pasien yang meninggal karna covid19,” jelasnya.
Ia juga membagikan foto antrean mobil ambulans yang sedang menjemput jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan.
“Ini bukan antrian ambil insentif covid19 tapi ini adalah ambulance tim relawan dan tim SAR kabupaten serta kecamatan yang mau jemput jenazah pasien covid19 yang mau dimakamkan secara prokes,” katanya, Jumat (16/7).
Jenazah ibunya ada di antara mobil ambulans tersebut.
“Jenazah ibu saya hari itu nomer 72. Ibu saya meninggal jam 17.00 WIB,” tandasnya.
Ia meminta ibunya didoakan agar dosanya diampuni dan dijauhkan dari siksa kubur.
“Terimakasih bapak. Minta doanya untuk ibunda saya. Smoga ibunda saya diampuni segala dosanya, diterangi kuburnya, dijauhkan dari siksa kubur, diterima amal baiknya dan dimasukkan dalam surganya Alloh, aamiin yaa robbal’alaamiin,” pintanya.
Doa Warganet
Doa dan ucapan duka cita dari warganet pun mengalir membanjir cuitan @jantungpiisang.
“Yaaa Allah. Turut berdukacita yaa Dok. Insyaallah Husnul khatimah Aamiin Ya Allah,” kata @nirwan_anestesi.
“Ya Allah dokter. Doa yang terbaik untuk almh ibunda dokter. InshaaAllah diberikan pahala syahid, diberikan tempat terbaik, dilapangkan kuburnya,” jelas @iichach.
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un, sabar ya dok, saya juga kehilangan ayah dan suami… kita yg ditinggalkan harus saling menguatkan,” imbuh @dhita_kamil.
“Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Allahummaghfirlaha warhamha wa’afihi wafu’anha. Semoga Allah memudahkan n melapangkan segala urusan Ibunda anda, Dok serta menjadikan alam kuburnya sbg taman firdaus. Aamiin,” tandas @Yuliawati0608.
Sang dokter menyampaikan terima kasih atas doa dan ucapan belasungkawa dari warganet.
“Atas nama pribadi dan keluarga saya ucapkan banyak terimakasi atas doa sahabat-sahabat smua untuk almarhumah ibunda saya juga untuk kesembuhan saya. Semoga doa sahabat-sahabat smua diijabah sama Alloh SWT. Sekali lagi saya ucapkan banyak terimakasih,” imbuhnya.
Di akhir cuitannya, dia geram dengan pernyataan yang menyebut Covid-19 di Indonesia sangat terkendali.
“Yang masih bilang pandemi covid19 ini terkendali suruh ketemu saya biar saya sumpal mulutnya pakai tabung oksigen ini. Ngurus ketersediaan oksigen aja kagak becus. Berapa nyawa yang melayang karna tidak adanya oksigen di rumah sakit? ibu saya termasuk korbannya,” pungkasnya. [pojoksatu]