GELORA.CO - Sikap Presiden Joko Widodo yang mengaku kecewa atas keberangkatan jajaran menterinya ke luar negeri justru berpotensi jadi bumerang.
Pasalnya, seperti yang disampaikan Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, menteri-menteri yang pergi ke luar negeri itu sudah sepengetahuan dan atas perintah Presiden Jokowi.
Menteri yang dimaksud Arsul tak lain adalah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan M. Lutfi, yang diketahui berada di Amerika Serikat saat negara tengah genting menghadapi pandemi corona.
"Mereka sedang menjalankan tugas yang menjadi portofolionya masing-masing, atas perintah atau sepengetahuan Presiden Jokowi," terang Arsul Sani kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (15/7).
Sehingga, publik pun melihat ada kejanggalan atas sikap Jokowi yang merasa kecewa ada anak buahnya pergi ke luar negeri di tengah pagebluk Covid-19 ini.
"Siapa berbohong?" ucap Ketua Umum ProDEM, Iwan Sumule, Minggu (18/7).
"Menurut Arsul Sani, menteri yang ke luar negeri sudah sepengetahuan presiden dan atas perintah presiden Jokowi. Sungguh berbahaya sekali, atas namakan presiden untuk melakukan kebohongan publik, membohongi rakyat," sambungnya.
Alhasil, Iwan pun menduga sikap kecewa yang ditunjukkan Jokowi tak lebih dari sebuah kepura-puraan.
"Atau presiden pura-pura marah. Iya enggak sih?" tandasnya.
Presiden Jokowi mengaku kecewa jajaran menteri kabinetnya masih kurang sense of crisis menghadapi kondisi pandemi yang makin parah saat ini. Terutama saat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Sehingga Jokowi pun melarang para menteri dan kepala lembaga untuk berpergian ke luar negeri selama periode PPKM Darurat.
"Seluruh menteri, kepala kementerian/lembaga dilarang berpergian keluar negeri," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat kemarin (16/7).[rmol]