GELORA.CO - Pasien Covid-19 disarankan banyak mengaji untuk meningkatkan imunitas tubuh. Hal ini terbukti dalam studi ilmiah 'Efek Terapi Membaca Alquran' yang dilakukan Dr Ahmed Al-Qadhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat.
Dalam penelitian tersebut membuktikan bahwa perubahan fisiologis terjadi pada sistem saraf otak dari sampel pasien yang mendengarkan bacaan Alquran.
Studi ini melakukan 120 eksperimen pada lima relawan dari dua jenis kelamin, kelompok usia yang berbeda, yang non-muslim dan tidak mengerti bahasa Arab. Penelitian berlangsung di di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat.
Menurut Every Muslim, objek percobaan tidak bisa membedakan antara bacaan Alquran dan teks Arab biasa. Hasilnya 97 persen ada efek positif pada subjek percobaan yang mendengarkan bacaan dari Alquran ketimbang teks Arab biasa.
Sementara itu, dilansir dari situs Research Gate, Dr Ahmed Al-Qadhi membuktikan bahwa mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, baik mereka yang bisa berbahasa Arab maupun tidak, dapat merasakan perubahan psikologis yang sangat besar.
Mereka yang mendengarkan bacaan Alquran mengalami penurunan depresi, penurunan kesedihan, meningkatnya ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit.
Kesimpulannya, membaca Alquran dengan bersuara bisa menimbulkan vibrasi yang mampu membikin sel-sel yang rusak di tubuh manusia jadi sembuh dan bekerja dengan baik. Kondisi ini tentu memiliki manfaat baik bagi pasien Covid-19, bukan?
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Isra Ayat 82,
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. []