GELORA.CO - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bertegur sapa dengan anak muda Indonesia yang merupakan salah satu anggota tim pembuat vaksin AstraZeneca, yaitu Indra Rudiansyah.
Dalam perbincangan tersebut, ternyata Indra Rudiansyah merupakan karyawan dari PT Bio Farma (Persero) yang tengah menimba ilmu di Universitas Oxford.
Menurut Erick, pihaknya sempat kaget bahwa Indra merupakan karyawan dari Bio Farma.
"Saya terus terang ketemu Indra itu tahun 2020, kalau enggak salah bulan Oktober atau November, waktu pertama meeting dengan AstraZeneca. Waktu itu ketemu Indra. Saya enggak tahu Indra dari mana. Ternyata dari Bio Farma, saya terkaget-kaget, dan kebetulan Indra dapat beasiswa LPDP," ujar Erick dalam perbincangan yang disiarkan langsung di Instagram @erickthohir, Jumat (23/7/2021).
Ketua Pelaksan KPCPEN ini melanjutkan, kehadiran Indra menjadi bukti Indonesia bisa mengguncangkan dunia, karena ikut menemukan vaksin covid-19.
"Saya juga melihat dengan adanya generasi muda diluar negeri, kita kasih lihat dunia bahwa kita lebih hebat. Soekarno saja bilang, kasih saya pemuda, kita goncangkan dunia. Ini kasih satu saja dari Oxford, sudah ngegoncang," kata Erick.
Dalam perbincangan itu, Erick meminta Indra setelah balik menimba ilmu di Inggris, bisa membantu penelitian vaksin yang diinisiasi pemerintah maupun BUMN.
"Saya harap Indra, selain menyelesaikan studi di Oxford, apalagi punya pengalaman, bisa mengembangkan sistem baru viral vector di Indonesia. Kan Bio Farma masih inactivated virus, sekarang dengan viral vector, siapa tahu bisa mengembangkan Vaksin Merah Putih atau BUMN," ucapnya.
Menjawab tantangan itu, Indra berjanji kepada Erick Thohir untuk bisa mengembangkan sistem baru untuk memproduksi vaksin dalam negeri.
"Alhamdulillah Bio Farma sudah punya kapavolutas untuk produksi protein rekombinan, hepatitis B, tinggal kita bisa desain dari awal seprti apa. Tapi kalau produksi sudah siap untuk protein. Paling kalau mau di-challenge lagi yang viral vector," kata Indra.(suara)