GELORA.CO - Dalam beberapa hari ini dunia digegerkan dengan kemunculan sebuah gambaran kondisi wilayah China. Gambar itu didapatkan dari satelit James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey, California.
Yang membuat dunia sangat heboh dengan tangkapan satelit ialah, ternyata dalam gambar itu terlihat adanya area yang diduga merupakan lokasi pembangunan alias pabrik rudal balistik anterbenua alias ICBM.
Dilansir VIVA Militer, Jumat 2 Juli 2021 di AsiaTimes, lokasi pembangunan itu berada di sebuah gurun pasir tak jauh dari Kota Yumen, Provinsi Gansu. Terlihat lebih dari 100 silo di lokasi temuan itu.
Gambaran setelit saratusan silo milik China itu sebenarnya secara tak sengaja ditemukan oleh para peneliti James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey, California.
Jadi awalnya seorang peneliti bernama Decker Eveleth sedang memeriksa foto yang diambil dari satelit komersil China.
Para ahli menduga lokasi itu sebagai tempat dikembangkannya senjata-senjata nuklir China. Sebab 119 lokasi konstruksi yang hampir identik memiliki fitur yang mirip dengan yang terlihat di fasilitas peluncuran yang ada untuk persenjataan rudal balistik nuklir China.
Sementara itu menurut Direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Pusat Studi Nonproliferasi, Jeffrey Lewis, jika dilihat dari jumlah silo yang ada di lokasi temuan itu, maka diperkirakan China memang sengaja mempersiapkan senjata untuk menyerang balik, jika mereka diserang.
"Jika silo yang sedang dibangun di lokasi lain di seluruh China ditambahkan ke penghitungan, totalnya menjadi sekitar 145 silo yang sedang dibangun. Kami percaya China sedang memperluas kekuatan nuklirnya sebagian untuk mempertahankan pencegah yang dapat bertahan dari serangan pertama AS dalam jumlah yang cukup untuk mengalahkan pertahanan rudal AS," kata Lewis.
Lokasi konstruksi yang terlihat pada foto satelit tersusun dalam dua petak besar, meliputi bagian lembah gurun yang membentang ke barat dan barat daya Yumen, sebuah kota berpenduduk 170.000 orang di sepanjang Jalur Sutra kuno China.
Setiap situs dipisahkan dari tetangganya sekitar dua mil, dan banyak situs tersembunyi oleh penutup besar seperti kubah. Sementara itu sejauh ini Beijing belum memberikan keterangan atas temuan fasilitas itu. []