GELORA.CO - Kasus Covid-19 di Tanah Air hingga kini terus meningkat. Bahkan pemerintah telah memberlakukan PPKM Darurat demi memutus mata rantai virus asal Wuhan, China ini.
Akibat virus tersebut, puluhan warga Indonesia dinyatakan meninggal dunia. Terlebih bagi mereka yang memang memiliki penyakit bawaan.
Kendati demikian, masih ada juga beberapa orang tak tidak percaya dengan adanya Covid-19 ini, tak terkecuali seorang dokter. Salah satu dokter mengaku bahwa dirinya tidak percaya dengan adanya virus mematikan ini.
Hal tersebut diketahui melalui tayangan yang diunggah di channel YouTube Hotman Paris Official Jumat (9/7/2021). Dalam video itu, Hotman Paris mendatangkan bintang tamu seorang dokter yakni Dokter Luis.
Bahkan, dokter itu mengaku jika ia adalah salah 1 orang yang anti masker. "Biasanya gak pernah pakai masker, anti masker," ujar Dr Luis.
Hotman lantas menceritakan bahwa dirinya termasuk salah 1 orang yang menerima WhatsApp dari Dr Luis yang menyatakan bahwa tidak setuju atas semua teori terkait virus Covid-19.
"Pertanyaan saya yang pertama, ibu sebagai dokter percaya gak ada Corona?" tanya Hotman.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI ) ini, mengaku dengan tegas bahwa ia tidak percaya dengan adanya virus tersebut. "Nggak, gak percaya pak," tegasnya.
Hotman lantas bertanya mengapa sampai puluhan ribu orang bisa meninggal. "Menurut ibu sebagai dokter kenapa (puluhan ribu orang meninggal)," tanya Hotman lagi.
Mendengar pertanyaan itu, Dr Luis pun menjawab dengan jawaban yang cukup mengejutkan. Ia mengatakan bahwa orang-orang tersebut meninggal bukan karena virus Covid-19. "Bukan pak, (meninggalnya karena) interaksi antar obat," jawabnya.
Jadi mengapa, jelas Dr Luis, katanya virus ini jika menginfeksi pada orang komorbid akan mengalami kondisi parah. "Pak kalau misal membuka data di rumah sakit, itu obatnya lebih dari 6 macam," cetus Dr Luis.
Jawaban Dr Luis itu lantas membuat Melaney Ricardo membagikan pengalamannya saat terpapar Covid-19. Ia mengaku padahal sangat mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.
Namun, ada titik lengahnya. "Titik lengahnya adalah seperti di rumah ada orang yang rasa kita sudah deket, kita buka masker, kita duduk, kita makan bareng karena kita ngerasa gak mungkin kena dari dia, saya kena dari pegawai saya di mana dia adalah orang yang sering datang ke rumah saya keluar masuk dan saya ngerasa aman," cerita Melaney.
Ia pun mengakui jika prokes memang tidak bisa menjamin bahwa kita tidak terkena Covid-19. Hotman pun kembali bertanya kepada sang dokter apa alasan dia tidak percaya dengan adanya Covid-19, padahal seluruh dunia mengakui dan sudah menjadi korban.
"Kalau kita buka grafik dunia di tanggal 10 Januari, beberapa hari menjelang jadwal vaksinasi Indonesia. Kalau ada 5 negara terjadi penurunan grafik, apakah virus itu bisa janjian di setiap negara dia turun grafiknya itu bersamaan?" kata Dr Luis.
Dr Luis melanjutkan jika dengan teknis diswab atau mengusap ini tidak akan mungkin ketemu virus karena alat yang sama PCR dan hanya ada 1 alat yang konsepnya sama, alat itu hanya ada di California.
Dr Luis bahkan menyebut jika hasil swab itu tidaklah benar. "Tapi kenapa bisa ada positif dan negatif, mohon maaf dok," sanggah Melaney.
Dengan gamblang, Dr Luis itu menyebut jika ribuan orang yang datang ke rumah sakit disebabkan karena imunitas yang turun. Imunitas yang turun itu, kata Dr Luis disebabkan karena stres.
Mendengar itu Melaney dan Hotman lantas terkejut.
"Nggak mungkin, saya happy aja, masak ribuan orang stres," ujar Melaney.
Hingga akhirnya acara tersebut seakan menjadi perdebatan antara Hotman, Melaney, dan Dr Luis. Tim program pun mencoba untuk meredam perdebatan itu. [malangtimes]
Akhirnya terbongkar❓ pic.twitter.com/Cot2TFR6nK
— MOSLEM (@SaveMoslem1) July 9, 2021