Covid dan Bertapa 40 Hari

Covid dan Bertapa 40 Hari

Gelora News
facebook twitter whatsapp


CENDEKIAWAN muslim, Gurubesar Hukum Tata Negara, dan tentu Menkopolhukam Mahfud MD buat kejutan dan kehebohan lagi.

Kali ini soal obat Covid-19 yang menurutnya sangat manjur menyembuhkan. Ia menyatakan telah mempresentasikan obat Covid 19 kepada Presiden Jokowi.

"Ini ada obat hasil bertapa 40 hari. Saya menghadap untuk presentasi, ini sudah dicoba orang sekampung sembuh semua, padahal waktu itu belum ada Covid-19".

Tentu menggelikan bagaimana itu adalah obat Covid-19 yang dapat menyembuhkan orang sekampung, padahal katanya belum ada Covid-19. Orang sekampung itu sakit apa ya, kan belum ada Covid.

Mahfud MD tidak menyebut nama obat dan di kampung mana itu terjadi. Cerita itu disampaikan saat pertemuan virtual dengan ulama dan ormas keagamaan.

Netizen mengomentari nyinyir. Di antaranya "Bhahaha...sial ketemu sampe mencret gua !! Mpud mpud bisa aja Lo dah tua kok ttp bego" Ada pula "Astaga bangun tidur lihat berita ini langsung mules". Ada lagi "pud pud eling pud". Dan banyak komentar lucu lainnya.

"Hasil bertapa 40 hari" dipresentasikan kepada presiden, apa relevansinya? Apakah memang presiden menyukai hal-hal yang mistik sehingga Mahfud MD yang latar belakang pendidikannya menuntut rasionalitas tinggi harus menyesuaikan dengan kebiasaan Presiden?

Atau untuk meyakinkan bahwa obat Covid itu telah ditemukan di kampung kita sendiri sebelum Covid itu ada?

Meskipun demikian, cara berfikir Mahfud MD di hadapan para ulama itu dinilai menyedihkan. Melanggar kaidah berpikir rasional. Berpikir rasional adalah kemampuan untuk mempertimbangkan aspek dan menganalisis relevansi informasi yang berhubungan dengan suatu kejadian baik berupa fakta, opini, maupun data (Ricetto dan Tregoe--2001).

Cerita hasil bertapa 40 hari tidak jelas fakta, opini, dan datanya.

Terlalu naif mengaitkan obat Covid dengan bertapa 40 hari. Meskipun dikaitkan dengan terapi ketenangan jiwa. Tapi sudahlah, hanya disayangkan saja cerita itu disampaikan di depan ulama dan konteksnya hasil dari presentasi kepada presiden.

Soal mistik yang diangkat-angkat Mahfud, jangan-jangan nanti ada yang memframing bahwa Presiden Jokowi tidak terkena Covid-19 karena memelihara cebong di kolam Istana. Atau nanti ada sang penjilat ngomong bahwa obat Covid adalah anak katak atau cebong-cebong yang dijampi-jampi dan disentuh oleh Jokowi.

Lebih parah lagi jika ada presentasi bahwa obat Covid yang manjur adalah obat yang dibawa bertapa 40 hari di pinggir kolam Istana. Lalu Mahfud MD pun menceritakan hal ini di depan para ulama.

Ah, ada-ada saja, Pak Menteri kita ini. 

M Rizal Fadillah
Pemerhati Politik dan Kebangsaan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita