Bocah 8 Tahun di Sukoharjo Kini Hidup Sebatang Kara Setelah Ayah Ibunya Meninggal karena Corona

Bocah 8 Tahun di Sukoharjo Kini Hidup Sebatang Kara Setelah Ayah Ibunya Meninggal karena Corona

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bocah berusia 8 tahun ini harus hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal karena virus corona. Namanya Ashar Al Ghifari Putra Setiawan, warga Kelurahan/Kecamatan Sukoharjo. Kedua orang tuanya meninggal dalam kurun waktu yang relatif singkat karena hanya selang dua hari. Bahkan, kakek Ghifari juga turut meninggal karena corona.

“Bermula dari ibu Ghifari yang bernama Haryati, 37, yang terpapar corona hingga akhirnya dibawa ke RS dr Moewardi Solo. Namun, yang bersangkutan akhirnya meninggal pada 21 Juli lalu,” ungkap Lurah Sukoharjo, Sugiyo, Selasa (27/7/2021).

Sepeninggal Haryati, kasus serupa menimpa sang kakek bernama Sutrisno, 70, yang kemudian dirujuk ke RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. Sutrisno juga terkonfirmasi positif corona hingga akhirnya juga meninggal pada Jumat (23/7/2021).

Gejala batuk, demam dan sesak nafas akhirnya juga dialami oleh ayah Ghifari, Budi Setiyawan, 42. Saat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo, Budi terpaksa kembali ke rumah karena rumah sakit penuh. Padahal, saat itu kondisi Budi drop dan saturasi oksigen rendah.

“Saat pulang ke rumah karena rumah sakit penuh, ayah Ghifari meninggal dunia hanya selang beberapa jam setelah Sutrisno,” ungkap Sugiyo.

Untuk Budi sendiri, untuk hasil swabnya belum keluar apakh positif corona atau tidak. Yang jelas, gejala yang dialami sama dengan keluarga yang lain sehingga dimakamkan dengan protokol kesehatan corona.

Sugiyo juga mengatakan, selama ini keluarga Ghifari tinggal bersama dengan kakek, nenek serta paman dalam satu rumah. Saat ini, keluarga yang ditinggalkan kemudian menjalani isolasi mandiri. Ghifari sendiri diketahui merupakan anak tunggal dari pasutri Budi Setiyawan-Haryati. (sukoharjonews)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita