GELORA.CO - Aksi penolakan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berjuluk "Jokowi End Game" disinyalir sebagai agenda elite yang sengaja ingin membuat kegaduhan.
Menurut analisa Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, setidaknya ada tiga kelompok di balik aksi nasional yang rencananya akan dilakukan 24 Juli 2021.
"Pertama, dalang aksi yang berasal dari elite politik, yang mencoba menaikkan rating kelompoknya," kata Noel, sapaan Immanuel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (24/7).
Kelompok kedua, kata dia, adalah kelompok kriminal yang akan mengambil untuk bila aksi tersebut berakhir dengan kekacauan. Tak dijelaskan secara detail siapa sosok yang dimaksud.
"Ketiga adalah kelompok dan komunitas rakyat yang mudah terhasut dengan sebaran meme hoax. Untuk yang ketiga ini, kami harapkan tetap di rumah dan berpikir jernih demi keluarga," jelas Noel.
Di tengah upaya provokasi ini, Noel juga mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo merupakan seorang kepaal negara yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Jika ada pihak-pihak yang menentang presiden, maka sama saja melawan jutaan pemilih Jokowi.
"Presiden Jokowi dipilih oleh 86 juta rakyat melalului mekanisme demokrasi. Jadi, yang mereka lawan bukanlah Jokowi, tetapi 86 juta pemilih yang tidak akan rela pilihannya diganggu oleh para kaum elite pemeras dan fasis yang anti terhadap demokrasi," tutupnya.(RMOL)