Aksi Vandalisme, Baliho Puan Maharani di Surabaya Dicoret ‘PKI’ dan ‘Koruptor’

Aksi Vandalisme, Baliho Puan Maharani di Surabaya Dicoret ‘PKI’ dan ‘Koruptor’

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Aksi vandalisme atau corat-coret terhadap baliho bergambar Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak hanya terjadi di Kota Blitar. Aksi serupa ternyata juga menimpa beberapa baliho Puan di Kota Surabaya. Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Bulak, Riswanto (26/7).

Setidaknya terdapat delapan baliho di lokasi berbeda yang menjadi korban corat-coret. Delapan lokasi tersebut adalah di Jalan Wiratno, Jalan Karang Asem, Jalan Mulyosari Bundaran Pakuwon City, Jalan Kalisari, Jalan MERR Mulyorejo, Jalan MERR RSIA, Jalan Ngagel, dan Jalan Kenjeran Makam Rangkah.

Riswanto mengatakan, ia menerima laporan pada Sabtu (24/7) malam. Ia mengatakan, baliho bergambar Puan dicoret-coret dengan cat minyak. Itulah sebabnya Riswanto meminta polisi segera menangkap pelaku aksi vandalisme dan perusakan beberapa baliho yang merupakan properti milik PDIP.

Riswanto menambahkan, pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Surabaya pada Senin (26/7). Saat melaporkan kejadian tersebut, Riswanto didampingi Tomuan Sugiarto, advokat dari Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat DPC PDIP Kota Surabaya. Riswanto
membawa alat bukti sejumlah baliho yang telah dicoret-coret dengan cat minyak.

Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, Puan Maharani adalah tokoh nasional lantaran juga menjabat Ketua DPR RI. Itu sebabnya Adi meminta polisi segera mengusut kasus ini. Ia pun mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.

Sementara Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi mengatakan, aksi vandalisme terhadap baliho Puan Maharani juga terjadi di beberapa kota di Jawa Timur. Baliho yang sebagian besar berisi imbauan untuk melaksanakan protokol kesehatan itu dicoret-coret dengan kalimat yang tidak pantas, seperti ‘PKI’, ‘Koruptor’, dan ‘Open BO.’

PDIP Jatim menyesalkan aksi vandalisme yang terjadi di Blitar, Surabaya dan daerah lain. Menurut Kusnadi, tindakan itu adalah ulah tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. [kastara]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita