GELORA.CO - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda sudah dinyatakan sembuh dari Corona setelah 10 hari dirawat di RS Mayapada, Jakarta Selatan. Abu Janda mengaku terselamatkan karena mendapatkan donor plasma konvalesen.
"Saya selamat karena plasma, saya saksi hidup selamat karena plasma," ujar Abu Janda saat dihubungi detikcom, Senin (19/7/2021).
Abu Janda mengatakan ia masuk UGD RS Mayapada dengan gejala yang berat. Ditambah lagi, Abu Janda punya penyakit bawaan yang memperparah kondisinya.
"Aku masuk UGD itu kondisiku berat, aku komorbid paru. Itu yang bikin saya berat," katanya.
Abu Janda mendapatkan 3 kantong plasma konvalesen. Kondisinya terus membaik setelah mendapatkan donor plasma konvalesen.
"Jadi setelah diberikan plasma kedua itu batuk mulai reda, napas mulai agak plong. Setelah plasma ketiga, batuk hilang, terus napas akhirnya bisa lega," katanya.
Meski selama perawatan isoman maupun di rumah sakit ia mendapatkan obat-obatan, seperti Avigan dan Azithromycin, menurutnya, hal itu tidak mempengaruhi kondisinya. Abu Janda baru merasakan kondisinya membaik setelah mendapatkan donor plasma konvalesen.
"Jujur aku nggak tahu kalau nggak dapat donor plasma mungkin udah 'wasalam'. Jadi plasma itu aku bener saksinya, itu ajaib, instan. Dokter bilang dia tidak membetulkan jaringan yang dirusak sama si ini (virus COVID-19), tetapi menyetop penyebaran lebih luas," katanya.
Paru-paru Rusak 25 Persen
Abu Janda juga menceritakan kondisinya ketika dibawa ke rumah sakit. Abu Janda mengalami sesak napas hingga demam tinggi.
"Aku lagi masuk itu kerusakan paru-paru 25 persen. Jadi aku termasuk beruntung. Dalam 7 hari dia udah memporak-porandakan paru-paruku 25 persen, seperempat paru-paruku," kataya.
Beruntung, Abu Janda tidak terlambat dibawa ke rumah sakit dengan kondisi paru-paru yang sudah terserang itu.
"Aku termasuk beruntung tidak terlambat. Banyak yang tidak selamat itu pas dibawa ke rumah sakit karena terlambat, sesak napas udah lebih dari 50 persen dan gagal organ, paru-paru tidak berfungsi, lewat. Itu banyaknya yang nggak selamat itu karena terlambat dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Donor Plasma dari PMI
Abu Janda mengaku tidak mengetahui siapa donor plasma konvalesen yang telah menyelamatkannya itu. Sebab, Abu Janda mendapatkan plasma konvalesen dari Palang Merah Indonesia (PMi).
"Nggak tahu (siapa donornya), karena plasma ini dari PMI," kata Abu Janda.
Abu Janda sedikit menjelaskan prosedur mendapatkan donor plasma konvalesen. Menurut Abu Janda, seseorang yang dirawat karena COVID-19 tidak bisa serta-merta mencari donor plasma konvalesen.
"Prosedurnya aku sebagai pasien minta ke dokter yang pegang aku, dr Sinta. dr Sinta mengajukan atas nama pasien mengajukan ke PMI. PMI mencari plasma sesuai golongan darah saya," katanya.
"Kebetulan saya dapat dari PMI Tangerang, jadi ngacak. Itu pun harus dari rumah sakit yang kirim kurirnya ke PMI. Yang bisa meminta plasma itu hanya dokter dari rumah sakit atas permintaan pasien dan yang minta ke PMI itu dokternya," tuturnya.
Abu Janda pagi tadi pulang dari RS Mayapada setelah 10 hari dirawat karena COVID-19. Abu Janda bersyukur telah melewati masa krisis dan dinyatakan sembuh. [detik]