20 Tahun Pemakzulan Gus Dur, Adhie Massardi Ibaratkan Amien Rais Seperti Kebo Ijo Di Kisah Ken Arok

20 Tahun Pemakzulan Gus Dur, Adhie Massardi Ibaratkan Amien Rais Seperti Kebo Ijo Di Kisah Ken Arok

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sejatinya tidak memiliki masalah dengan Amien Rais sebagai pemimpin sidang istimewa MPR RI pada 23 Juli 2001.

Pada sidang istimewa itu, Amien Rais sebagai Ketua MPR mengetuk palu sidang pemakzulan Gus Dur dari kursi presiden.

"Bukan Pak Amien berseteru dengan Gus Dur, ini situasi politik memang mengharuskan seperti itu," ujar Jurubicara Presiden Gus Dur, Adhie Massardi dalam dialog bertajuk '20 Tahun Pemakzulan Gus Dur, Siapa Sang Dalang?' yang disiarkan langsung di akun YouTube Refly Harun, Kamis (22/7).

Pemakzulan Gus Dur juga diyakini bukan karena diterbitkannya Dikrit Presiden pada saat itu, melainkan adanya pertarungan politik antara presiden Gus Dur dan Wakil Presiden saat itu, Megawati Soekarnoputri.

Soal Amien Rais saat itu, Adhie mengibaratkan peran pendiri Partai Amanat Nasional tersebut seperti kisah Ken Arok saat runtuhnya Tumapel dan berdirinya Kerajaan Singosari karena pimpinan Tumapel, Tunggul Ametung tewas.

Saat itu, Ken Arok diam-diam menusuk Tunggul Ametung menggunakan keris yang ia pesan dari Mpu Gandring. Keris itu kemudian ia tinggalkan di mayat Tunggul Ametung.

Namun sebelum digunakan Ken Arok, keris tersebut sudah terlebih dahulu dipamerkan oleh Kebo Ijo, punggawa Tumampel kepada masyarakat, dan masyarakat mengira bahwa keris tersebut milik Kebo Ijo.

Oleh karenanya, saat Ken Arok menusukkan keris tersebut di tubuh Tunggul Ametung, Kebo Ijolah yang dianggap sebagai pihak bersalah.

"Kira-kira Pak Amien seperti Kebo Ijo itulah nasibnya," demikian Adhie menutup. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita